Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bebas dari Sakit Hati

Renungan kali ini akan membahas tentang sakit hati. Setiap orang tanpa terkecuali, bisa saja mengalami sakit hati. Penyebab orang sakit hati biasanya karena cemoohan, hinaan, penghianatan, dan segala sesuatu yang menyangkut perendahan diri seseorang. Ada berbagai macam respon orang ketika disakiti hatinya. Ada orang yang menangis, ada pula orang yang merespon dengan marah kemudian berujung dendam dan kepahitan.

Sakit hati bila tidak diselesaikan dengan cara yang benar akan membawa dampak buruk yang berkepanjangan. Oleh sebab itu, penanganan terhadap sesuatu yang menyakiti hati kita sangatlah penting. Alkitab pun tidak memungkiri bahwa seseorang bisa saja mengalami sakit hati. Namun Alkitab juga mengajarkan kita untuk meresponnya dengan bijak.


Amsal 12:16 
“Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.”

Dalam ayat tersebut di atas, Firman Tuhan mengajarkan dua hal mengenai sakit hati. Hal yang pertama adalah menunda untuk menyatakan sakit hati dan hal kedua adalah kita diajarkan untuk bijak menanggapi cemooh sebagai pemicu sakit hati itu sendiri.

Bodohlah Orang yang Menyatakan Sakit Hatinya Seketika Itu Juga

Amsal 12:16 mengajar kita bahwa ketika kita mengalami sakit hati, kita tidak secara langsung atau terburu-buru menyatakannya. Menahan diri untuk tidak menyatakan sakit hati seketika itu juga adalah cara terbaik untuk dapat terhindar dari kebodohan yang bisa saja kita lakukan. Orang yang langsung menyatakan sakit hatinya disebut sebagai orang bodoh. Mengapa?

Respon yang pertama kali keluar ketika seseorang disakiti adalah respon dari perasaan yang cenderung bersifat negatif. Respon itu bisa berupa perasaan sedih, marah, memukul, membenci kemudian mendendam dan pada akhirnya sakit hati itu menimbulkan kepahitan dalam diri kita. Itulah sebabnya Firman Tuhan mengajarkan agar  kita tidak langsung menyatakan rasa sakit hati kita seketika itu juga

Tujuan menunda dari menyatakan sakit hati itu adalah agar kita dapat menenangkan diri dan berpikir secara jernih. Sampai pada akhirnya kita bisa mengabaikan cemooh atau hal yang membuat kita sakit hati. 

Orang Bijak Dapat Mengabaikan Cemooh

Ketika kita sudah dapat menahan diri untuk tidak menyatakan sakit hati kita seketika itu juga dan sedikit dapat mengendalikan diri, maka datanglah kepada Tuhan dalam doa. Berdoalah dengan jujur kepada Tuhan bahwa kita sakit hati kepada seseorang atas perlakuannya kepada kita. Mintalah kekuatan agar dapat mengampuni orang tersebut. 

Dengan jalan demikian kita sudah memilih jalan yang bijak dalam merespon sesuatu hal yang menyakiti hati kita. Kita dapat mengabaikan cemooh atau hal apapun yang menyebabkan kita sakit hati. Pada akhirnya hati kita akan menjadi damai karena kita tidak menyimpan sakit hati di dalam hati kita.

Perlu disadari bahwa bila kita menyimpan sakit hati maka yang rugi adalah diri kita sendiri. Damai sejahtera akan hilang, sukacita juga tidak akan ada. Sakit hati juga dapat merusak hubungan kita dengan sesama. Itulah sebabnya Amsal 12:16 berkata bahwa orang yang mudah sakit hati apalagi dikuasai oleh sakit hati adalah orang bodoh. 

Renungan ini mengingatkan kita untuk tidak menyimpan sakit hati, tetapi sebaliknya mengabaikan cemooh. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk selalu dapat merespon dengan benar segala sesuatu yang dapat menyakiti hati kita.  Pilihan ada di tangan kita, apakah kita mau menjadi orang bijak atau menjadi orang bodoh. Tuhan memberkati kita semua..

Posting Komentar untuk "Bebas dari Sakit Hati"