Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kejujuran adalah Kunci Kebahagiaan Hidup

Pada jaman sekarang semakin sulit untuk menemukan orang yang jujur. Bagaimana tidak, untuk sekedar status atau story di media sosial saja orang rela berbohong. Dalam bisnis pun demikian banyak sekali penipuan lewat SMS maupun media sosial yang ada. Hal tersebut menjadi sebuah kewajaran didalam dunia sekarang ini. Bahkan sampai ada pernyataan bahwa orang yang jujur akan hancur. Namun bagi orang yang percaya kepada Tuhan, kejujuran adalah kunci kebahagiaan hidup.

Sebelum kita belajar bahwa kejujuran adalah kunci kebahagiaan hidup, kita perlu tahu bahwa kejujuran bukanlah sekadar moralitas namun kejujuran adalah sebuah identitas. Moralitas merupakan nilai-nilai yang dipandang baik atau buruk secara umum. Kejujuran termasuk kepada nilai moralitas yang baik.

Namun bagi orang Kristen, kejujuran bukanlah sekedar nilai moralitas yang baik. Kejujuran adalah identitas kita sebagai anak Tuhan. Kejujuran adalah tanda kita sebagai anak Tuhan, sebab jika kita berbohong kita adalah anak iblis.

Yohanes 8:44 (TB)  Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Ayat diatas dengan tegas mengatakan bahwa jika kita berdusta maka kita sedang melakukan keinginan iblis. Bahkan lebih dalam dari itu dikatakan bahwa bila kita berdusta maka iblis adalah bapa kita. Dengan kata lain bahwa dengan berdusta kita menjadi anak iblis, sebaliknya bila kita hidup jujur kita adalah anak Tuhan. 

Kejujuran adalah keinginan atau kehendak Tuhan. dengan melakukan kehendak Tuhan itulah maka kita bisa mendapat kebahagiaan yang sejati. Seperti ayat Firman Tuhan dalam Mazmur 32:2, manusia yang berbahagia adalah manusia yang kesalahannya diampuni dan yang tidak berjiwa penipu.

Mazmur 32:2 (TB)  Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

Dari ayat tersebut kita belajar bahwa ternyata seorang manusia yang tidak berjiwa penipu alias orang yang jujur disebut sebagai orang yang berbahagia. Bahagia seperti apa? Bahagia yang setara dengan kebahagiaan orang yang diampuni kesalahannya.

Pernahkah kita melakukan kesalahan kepada orang lain kemudian kita minta maaf kepadanya. Dan ketika kita minta maaf ternyata orang tersebut berkata bahwa dia bersedia memaafkan serta tidak mengingat lagi kesalahan kita. Bagaimana perasaan kita ? Sudah pasti kita akan merasa bahagia bukan. Seperti itu pulalah kebahagiaan orang yang jujur.

Kenapa orang jujur akan berbahagia?

Pertanyaan itu mungkin muncul dalam benak pikiran kita. Nah, berikut beberapa alasan mengapa orang yang jujur akan mengalami kebahagiaan dalam hidupnya.

1. Karena Tuhan akan melindunginya

Mazmur 37:14-15 (TB)  Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur; tetapi pedang mereka akan menikam dada mereka sendiri, dan busur mereka akan dipatahkan.

Amsal 2:7 (TB)  Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,

Dua ayat Alkitab diatas menguatkan iman kita bahwa orang yang jujur akan mendapat perlindungan dari Tuhan. Bukankah ini merupakan suatu kebahagiaan bila kita tahu Tuhanlah yang melindungi kita. 

Orang yang jujur memang tidak lepas dari permasalahan, bahkan bisa saja akan semakin banyak orang yang memusuhinya karena kejujurannya. Misalkan saja ditengah lingkungan kerja yang korup, kemudian kita tidak mau ikut dalam persekongkolan mereka, tentu kita akan dimusuhi atau bahkan disingkirkan.

Namun janganlah takut kepada manusia, tetapi tetaplah jujur dan percaya bahwa Tuhanlah yang melindungi kita. Mazmur 37:14-15 serta Amsal 2:7 dengan jelas menjanjikan adanya pertolongan Tuhan bagi orang yang hidup dalam kejujuran. Dengan demikian orang jujur akan tetap berbahagia karena mereka akan melihat pertolongan Tuhan dalam hidup mereka.

2. Karena orang jujur akan diperkenan Tuhan

Amsal 15:8 (TB)  Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

Amsal 3:32 (TB)  karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.

Selain memperoleh pertolongan Tuhan, sumber kebahagiaan orang jujur adalah perkenanan Tuhan. Siapa yang tidak mau mendapat perkenanan Tuhan? Orang yang berkenan kepada Tuhan adalah orang yang istimewa, dimana dikatakan bahwa Tuhan bergaul karib dengan orang yang demikian.

Orang yang jujur doanya diperkenan oleh Tuhan. Bahkan dalam Amsal 16:7 dikatakan bahwa jika hidup seseorang berkenan kepada Tuhan, maka musuh orang itupun didamaikan dengan dia. Kejujuran membuat kita berkenan kepada Tuhan dan berhak mendapatkan hal-hal istimewa yang hanya didapat oleh orang yang berkenan kepada Tuhan. Inipun sebuah kebahagiaan dalam hidup.

3. Karena orang jujur akan diberkati Tuhan

Amsal 2:21 (TB)  Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ,

Amsal 11:11 (TB)  Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

Siapa orangnya yang tidak mau mendapat berkat Tuhan. Hidup dalam kejujuran akan menarik berkat-berkat Tuhan turun atas hidup kita. Inilah janji Firman Tuhan, mulai dari berkat mendiami tanah dengan damai, sampai kepada berkat yang memperkembangkan kota. 

Orang jujur bukan hanya sekedar diberkati, namun juga dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain, bahkan menjadi berkat bagi kota dan bangsa tercinta.

Dari uraian diatas kita belajar bahwa kejujuran adalah kunci untuk memperoleh kebahagiaan hidup. Kebahagiaan karena pertolongan Tuhan, kebahagiaan karena perkenanan Tuhan dan kebahagiaan karena berkat Tuhan. Semuanya itu berawal dari sikap hidup yang jujur. 

Posting Komentar untuk "Kejujuran adalah Kunci Kebahagiaan Hidup"