Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Pelajaran Perjalanan di Padang Gurun

Kisah bangsa Israel di padang gurun mengajarkan kita banyak hal. Perjalanan mereka diwarnai drama dan kisah-kisah menarik untuk kita pelajari. Bagaimana tidak, perjalanan yang memakan waktu 40 tahun itu menunjukan bagaimana Tuhan dengan setia menyertai umatNya. 

Keluaran 13:17-22 Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir." Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir. Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini." Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang gurun. TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

Pelajaran dari Kisah Perjalanan di Padang gurun:

1. Jalan Kita Berbeda dengan Jalan Tuhan

Keluaran 13:17-18 Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir." Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju tanah Kanaan sebenarnya dapat ditempuh dalam waktu yang jauh lebih singkat. Namun Tuhan menuntun mereka melalui padang gurun. Tujuannya jelas disebutkan agar mereka tidak menyesal karena harus langsung menghadapi peperangan.

Inilah gambaran kehidupan kita. Terkadang jalan kita berbeda dengan jalan Tuhan. Sebagai manusia terkadang kita menginginkan sesuatu yang mudah dan cepat. Namun dari kisah ini kita belajar bahwa jalan Tuhan adalah yang terbaik.

Percayalah, sekalipun seringkali jalan Tuhan dan jalan kita berbeda, tetapi jalan Tuhan selalu membawa kebaikan bagi kita. 

2. Penyertaan dan Tuntunan Tuhan

Keluaran 13:21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

Dari kisah perjalanan bangsa Israel di padang gurun kita juga belajar mengenai penyertaan dan tuntunan Tuhan. Sekalipun jalan Tuhan seringkali berbeda dan tak terselami, tetapi kita selalu dapat percaya bahwa penyertaan dan tuntunan Tuhan sempurna atas hidup kita.

Penyertaan Tuhan selalu ada bagi kita. Baik siang maupun malam, baik di jalan yang rata maupun berliku, baik di jalan raya maupun di padang gurun, Tuhan selalu ada bagi kita. Bahkan Tuhan telah sediakan rancangan yang penuh damai sejahtera bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Bagian kita adalah mempercayai penyertaan dan tuntunan Tuhan dengan jalan taat akan setiap perintah dan tuntunan Tuhan. Ketaatan inilah yang akan membawa kita sampai kepada rancanganNya yang indah atas hidup kita.

3. Kesetiaan Tuhan

Keluaran 13:22 Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

Tiang awan dan tiang api adalah lambang kehadiran Tuhan bagi umat Israel. Alkitab mencatat bahwa tiang awan dan tiang api itu tetap ada dan tidak pernah beralih dari bangsa Israel. Hal ini menunjukan betapa Tuhan setia terhadap umat-Nya.

Sekalipun bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk dan kerapkali tidak setia kepada Tuhan, namun Tuhan tetap setia kepada umatNya. Demikian juga hidup kita. Sebagai manusia seringkali kita berlaku tidak setia, namun Tuhan tetap setia mengasihi kita.

Kesetiaan Tuhan membuat kita kuat menghadapi kehidupan ini sekalipun harus melalui "padang gurun". Disaat kita lemah dan hampir menyerah ingatlah selalu akan kesetiaan Tuhan yang tidak akan pernah berhenti bagi hidup kita.

Padang gurun adalah gambaran perjalanan kehidupan yang tidak mudah dan penuh dengan halangan serta rintangan. Dari kisah perjalanan bangsa Israel di padang gurun kita dapat belajar mengenai jalan Tuhan, penyertaan dan tuntunan Tuhan serta kesetiaan Tuhan. Padang gurun bukanlah tempat yang menakutkan asalkan kita berjalan bersama dengan Tuhan.

Posting Komentar untuk "3 Pelajaran Perjalanan di Padang Gurun"