Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berjaga Satu Jam Saja

Kita hidup dalam masa penantian akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Semua orang menyadari bahwa dunia ini akan berakhir, namun ada yang mempersiapkan diri dan berjaga, ada pula yang cuek saja.

Sebagai anak Tuhan kita diperintahkan untuk berjaga-jaga. Tujuannya adalah agar ketika Tuhan datang, kita didapati tak bercacat:

2 Petrus 3:14 (TB)  Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

Bukan berusaha MENJADI tak bercacat dan bernoda, tetapi berusaha agar KEDAPATAN. Sebab menjadi tak bercacat adalah tidak mungkin. Dosa sudah merusak gambar Allah dalam diri manusia. Tuhanlah yang menyucikan kita dari dosa melalui pengorbanan diatas kayu salib. Jadi tugas kita adalah menjaga diri kita agar tak kembali dirusakan oleh dosa. 

Yang menjadi perenungan kita adalah, mampukah kita MENJAGA diri kita tak bercacat dan bernoda. 

Gambarannya adalah seperti tanah liat yang sudah dibuat guci yang indah dan mahal, namun masih bisa kotor oleh debu sehingga harus dijaga dan dibersihkan setiap hari. Demikian kehidupan kita perlu dijaga setiap waktu. 

Debu kehidupan (kepahitan, kebencian, kedatangan) masih bisa mengotori kita, masalah hidup bisa membuat cacat kerohanian kita. Oleh sebab itulah kita perlu menjaga hidup kita. 


Bagaimana kita bisa menjaga hidup kita agar tak bercacat dan bernoda?

Matius 26:40-41
40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

"satu jam dengan Aku"

Menunjukan bahwa kita tidak berjaga sendirian bahkan Tuhanlah yang menjaga hidup kita. Berjagalah jam demi jam bersama Tuhan.

Suatu hari seorang anak datang kepada ayahnya dan bertanya :

”Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita ayah?“
Ayahnya memandang sang anak dan berkata : ”Tidak bisa nak… “
Putri kecil ini kemudian bertanya lagi…
”Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun?”
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putrinya.
”Bagaimana kalau 1 bulan, bisakah kita hidup tanpa melakukan kesalahan?”
Ayahnya tertawa.
”Mungkin tidak bisa juga nak..”
”OK, ini yang terakhir kali, bisakah kita hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja ayah…?”
Akhirnya ayahnya mengangguk.
“Kemungkinan besar bisa nak..”

Sang anak tersenyum, lega…. 
                       
”Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam ayah, lebih mudah menjalaninya dan aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar..“

Dari latihan yang paling kecil dan sederhana akan menjadikan terbiasa. Dan dari apa yang sudah terbiasa kita lakukan akan menjadi karakter.

HIDUPLAH 1 JAM :
Tanpa kemarahan, Tanpa hati yang jahat, Tanpa dendam dan sakit hati, Tanpa pikiran negatif,
Tanpa keserakahan,Tanpa pemborosan,Tanpa kesombongan, Tanpa kebohongan,Tanpa kepalsuan.

Lalu ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya..

DAN HIDUPLAH 1 JAM :
Dengan kasih sayang, Dengan damai, Dengan kesabaran, Dengan kelemah lembutan, Dengan kemurahan hati, Dengan kerendahan hati, Dengan ketulusan, Dengan sukacita...

"Dan Mulailah dari Jam ini..

Tuhan berkata "Berjagalah satu jam dengan Aku". Jagalah hidup kita dari jam ke jam bersama dengan Tuhan sampai kita didapati tak bercacat dan bernoda. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus Memberkati...

Posting Komentar untuk "Berjaga Satu Jam Saja"