Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tiga Peristiwa Pada Jumat Agung

Jumat Agung adalah hari dimana Tuhan Yesus mati diatas kayu salib untuk menebus dosa manusia. Di Indonesia, hari Jumat Agung diperingati sebagai hari libur nasional dengan sebutan hari wafatnya Isa Al-Masih. Renungan Kristen hari ini ingin mengajak kita untuk merenungkan beberapa peristiwa yang terjadi di hari Jumat Agung tersebut.

Setidaknya ada 3 peristiwa yang terjadi pada hari Jumat Agung yang dapat menjadi perenungan bagi kita agar semakin memahami kasih dan kuasa Tuhan.

1. Kegelapan Selama Tiga Jam

Kegelapan yang melingkupi bumi pada hari Jumat Agung bukanlah peristiwa alam biasa. Fenomena ini merupakan bentuk kuasa Tuhan atas kehidupan manusia. Matahari menjadi tidak bersinar dihari Jumat Agung tersebut.

Lukas 23:44-45a (TB)  Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar.

Bumi seakan kembali kepada keadaan semula (Kejadian 1:1-2). Hal ini menggambarkan betapa manusia memerlukan Tuhan sebagai sumber kehidupan. Tanpa Tuhan manusia akan hidup dalam kegelapan. 

Mazmur 36:10 “Sebab padaMu ada sumber hayat, di dalam terangMu kami melihat terang.”

Kegelapan itu hanya sekejap (3 jam), demikian juga kejahatan hanya sekejap, semua akan berakhir ketika sang hakim itu datang. 

Kalau kita hidup dalam kejahatan maka kita tidak akan bertahan lama, tetapi jika kita hidup dalam kebenaran, kita memang menderita seketika lamanya tetapi setelah itu akan terbit terang kemuliaan bagi kita. 

1 Petrus 5:10 (TB) Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. 

Ingatlah bahwa tanpa Tuhan, kita akan hidup dalam kegelapan dan kebinasaan, tetapi bersama Tuhan kita akan melihat terang hidup.

2. Tirai Bait Allah terbelah dua

Ada dua tirai yang terdapat di Bait Allah, yaitu Tirai antara ruang umum dan ruang kudus serta tirai antara ruang kudus dengan ruang maha kudus.

Lukas 23:45 (TB) sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.

Tirai ruang umum dan ruang kudus terbelah menggambarkan bahwa dengan kematian Yesus, Allah mengumumkan Ia tidak mau lagi "terkurung" hanya dalam Bait Allah dan hanya bisa ditemui di gedung kebaktian.

Tirai ruang kudus dan ruang maha kudus terbelah menggambarkan bahwa jalan kepada Allah sekarang terbuka kepada semua manusia. Manusia bisa langsung "bertemu" dengan Tuhan tanpa harus melakukan ritual pengorbanan hewan korban. Sebab Yesus telah menjadi korban penghapus dosa bagi seluruh manusia.

Dengan pengorbanan Yesus, kita disucikan dan dilayakkan untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi. Bahkan kita diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.

Yohanes 1:12 (TB) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Inilah karya terbesar di hari Jumat Agung, kebebasan kita dari dosa dan kasih karunia Allah yang menjadikan kita dapat menyebut Tuhan sebagai Bapa kita. 

3. Pernyataan Kepala Pasukan

Kepala pasukan itu adalah seorang non Yahudi, bangsa tidak bersunat, kepala pasukan penyaliban tersebut berkata di hadapan umum: "Sungguh, orang ini adalah orang benar”

Lukas 23:47 (TB)  Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

Kita lihat disini bahwa Allah tidak menyembunyikan kebenaran kepada orang non Yahudi. Allah adalah Tuhan yang tidak diskriminatif. Pengorbanan Yesus adalah untuk semua umat manusia. Yesus tidak hanya berkorban bagi umat Israel atau orang Yahudi saja, tetapi juga kepada orang non Yahudi.

Jika Tuhan saja tidak membedakan orang maka kita juga tidak boleh membedakan orang. Tuhan mengasihi semua orang, maka kita juga harus mengasihi semua orang. Kasih Tuhan begitu sempurna atas kehidupan manusia.

Lukas memberi kesaksian bahwa pada Jumat Agung yg pertama ada tiga peristiwa ajaib. Lukas mencatat hal itu untuk mendorong kita agar menjadikan Jumat Agung yang kita peringati kini menjadi Agung yang di dalamnya ada keajaiban-keajaiban yang bisa disaksikan orang lain. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati

Posting Komentar untuk "Tiga Peristiwa Pada Jumat Agung"