Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan tentang Memberi Perhatian Penuh

Sikap kita terhadap sesuatu atau seseorang ditentukan dari seberapa perhatian kita terhadap sesuatu atau seseorang tersebut. Apabila kita punya barang kesayangan pasti kita punya perhatian khusus terhadap barang tersebut. Sikap kita pun akan berbeda dari barang yang lain. Kita akan menjaga dan merawatnya dengan sebaik-baiknya. 

Apabila kita mengasihi seseorang pasti kita akan memperhatikan dia lebih dari yang lain. Perhatian itu akan menyebabkan sikap yang berbeda pula. Kita akan dapat memberi lebih terhadap dia dan akan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi dia. Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa perhatian kita akan menentukan sikap kita terhadap sesuatu atau seseorang. 


Selama kita hidup di dunia ini, memang ada banyak hal yang penting dan membutuhkan perhatian kita. Pekerjaan, pelayanan, keluarga, dan sebagainya. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja berilah perhatian sepenuhnya buat pekerjaan kita, pada saat melayani atau beribadah berilah perhatian kepada hal tersebut, juga pada saat bersama keluarga berikan juga perhatian untuk keluarga. 

Jangan sampai pada saat bekerja kita justru memikirkan hal lain dan tidak memperhatikan pekerjaan. Atau pada saat bersama keluarga kita justru lebih memperhatikan pekerjaan. Yang terpenting di sini adalah hikmat untuk membagi waktu untuk hal-hal yang perlu perhatian kita, selebihnya perhatikanlah dengan baik hal-hal yang sedang kita lakukan atau kerjakan.

Dalam Alkitab kita dapat belajar dari raja Daud. Daud adalah orang yang melakukan segala sesuatu dalam hidupnya dengan penuh perhatian. Ketika berperang, dia akan fokus pada peperangan tersebut. Dia akan bertanya kepada Tuhan apa yang harus dia lakukan. Mau terus maju atau mundur.

Pada waktu Daud memindahkan Tabut Tuhan dari rumah Obed Edom ke Yerusalem, Daud juga memberi perhatian penuh. Dia memberikan korban kepada Tuhan bahkan dia sampai menari-nari dihadapan Tabut Perjanjian Tuhan. Dengan penuh perhatian dia membawa Tabut Perjanjian itu ke kota Daud.

Sikap Daud yang memberi perhatian penuh kepada apa yang sedang dilakukan atau dikerjakan juga nampak pada saat dia berdoa kepada Tuhan. Pada saat berdoa Daud mencari perkenanan dan jawaban Tuhan dengan perhatian penuh seperti seorang yang merindukan orang yang dikasihinya. Hal ini seperti yang tercatat pada dua ayat berikut ini: 

Mazmur 63:2
”Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.”

Mazmur 130:2
“Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.”

Daud pada waktu datang kepada Tuhan dan berdoa ia memberikan perhatian secara penuh. Ia menanti-nantikan Tuhan dengan segenap hati. Ia memperhatikan sepenuhnya. Sehingga ia mencapai sebuah hubungan yang karib dengan Tuhan. Itu semua bermula dari sebuah perhatian. 

Prinsip ini juga berlaku bagi semua bidang kehidupan kita. Sesuatu hal yang kita berikan perhatian penuh akan memberikan hasil yang maksimal, sebaliknya apapun yang kita lakukan tanpa perhatian penuh tidak akan mendatangkan hasil yang maksimal. Memberi perhatian penuh kepada suatu hal akan membuat kita memahami dan mengerti benar-benar mengenai hal tersebut.

Seperti Daud yang memberi perhatian penuh ketika dia datang dan berdoa kepada Tuhan sehingga menghasilkan sebuah kualitas hubungan yang baik antara Daud dan Tuhan, demikian juga ketika kita memberi perhatian penuh kepada sesuatu hal yang lain yang sedang kita kerjakan, akan membuat kita menemukan yang terbaik dari hal tersebut, baik itu pekerjaan, keluarga atau pelayanan kita.

Posting Komentar untuk "Renungan tentang Memberi Perhatian Penuh"