Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Egoisme adalah Perbuatan Daging

Saya pernah membaca sebuah buku yang mengatakan semua dosa yang dilakukan manusia sebenarnya berawal dari sikap egoisme manusia. Egoisme adalah perbuatan daging yang kemudian memicu dosa-dosa yang lain. Agaknya kalau direnungkan perkataan tersebut ada benarnya. Coba kita telaah beberapa dosa dan kemudian kita tarik mundur apa sebabnya.

Marah, biasa diakibatkan karena merasa terhina, tidak terima dengan omongan orang. Apabila ditarik sebabnya hanyalah karena manusia pengin dihargai sehingga ketika ada yang menghina dia akan marah. Bukankah ini berawal dari egoisme.

Mencuri, banyak yang mencuri karena terdesak kebutuhan, bahkan bukan kebutuhan tapi keinginan. Jika ditarik sebabnya bukankah itu terjadi karena orang itu fokus terhadap dirinya sendiri sehingga tidak peduli orang lain dirugikan dengan tindakan pencurian tersebut. Dan banyak kejahatan lain apabila ditarik sebabnya maka kita akan menemukan satu jawaban penyebab semua itu, yaitu keegoisan manusia.

Egoisme adalah perbuatan daging yang sama dengan percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, dan lain sebagainya. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Firman Tuhan dalam Galatia 5:19-21. Oleh karena itulah kita perlu mewaspadainya. 

Galatia 5:19-21 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Egois adalah salah satu sifat kedagingan yang paling berbahaya. Sebab banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya egois. Sikap ini jauh tersembunyi dan bermanifestasi dalam bentuk-bentuk lain sehingga manusia tidak menyadari keberadaannya dalam dirinya. Mereka cenderung berdalih dan menyalahkan keadaan ataupun orang lain. 

Orang yang marah tidak akan sadar bahwa sejatinya hal itu terjadi karena keegoisannya. Ia akan menyalahkan orang lain yang menyebabkannya kesal dan marah. Orang yang mencuri akan cenderung menyalahkan keadaan. Mereka akan berkata terpaksa mencuri oleh sebab kebutuhan yang mendesak. Mereka tidak menyadari bahwa sebabnya adalah egoisme yang ada dalam dirinya.

Dengan demikian, perlulah sikap kesadaran untuk mengendalikan ego kita. Manusia memang diciptakan dengan ego didalam dirinya. Namun hal ini bukan berarti manusia hidup dikendalikan ego, justru sebaliknya manusialah yang harus dapat mengendalikan ego dalam dirinya. Oleh sebab itulah banyak bagian dari firman Tuhan yang mengingatkan kita untuk tidak egois atau mementingkan kepentingan kita sendiri. 

Filipi 2:1-4 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Cara yang paling tepat untuk melawan egoisme adalah dengan memperhatikan kepentingan orang lain terlebih dahulu. Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita perlu memiliki sikap mementingkan kepentingan orang lain terlebih dahulu dari pada kepentingan pribadi, anggaplah orang lain lebih utama daripada kita. 

Dengan demikian fokus kita akan bergeser dari diri sendiri kepada orang lain, dari egoisme kepada kasih terhadap orang lain. Hal ini akan membuat kita berpikir dahulu sebelum melakukan segala sesuatu. Apakah yang kita lakukan atau kerjakan merugikan orang lain atau tidak, menyakiti orang lain atau tidak.

Posting Komentar untuk " Egoisme adalah Perbuatan Daging"