Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Memahami Lebih Dulu

Kebanyakan orang lebih menuntut orang lain untuk memahami dirinya daripada dia berusaha untuk memahami orang lain terlebih dahulu. Hal ini dapat terlihat dari betapa seringnya orang bertanya; “mengapa dia tidak memahami aku” atau perkataan yang bernada menuntut; “tolong pahami aku”. 

Manusia memang mahluk yang egois, sehingga selalu ingin diutamakan. Namun, apabila sifat ini tidak diperbaiki, maka akan ada banyak masalah dan konflik yang terjadi. Bicara soal paham memahami adalah bahasan yang sering muncul dalam sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan, baik itu dalam masa pacaran maupun dalam masa pernikahan.

Seringkali kedua belah pihak saling menuntut agar pasangannya memahami dirinya. Seringkali seorang dengan mudah berkata; “bila kamu sayang sama aku, tolong pahami aku”. Memahami seperti menjadi sebuah persyaratan untuk menyayangi seseorang. Bahkan hal itu kerapkali menjadi dalih apabila salah satu membuat kesalahan. Mereka akan berkata; “ini aku, tolong pahami aku, aku memang seperti ini, kalau sayang ya harus terima aku apa adanya donk?”

Pernah mengalami hal ini? Jika pernah kuncinya cuma satu; “memahami lebih dulu adalah jauh lebih baik daripada menuntun untuk selalu dipahami”. Sebagai orang yang sudah saling kenal sejak lama seharusnya bisa  mengerti kelemahan masing-masing pasangan. Belajarlah memahami. Memang memahami lebih dahulu adalah sesuatu yang tidak mudah bahkan mungkin tidak menyenangkan. Memahami lebih dahulu menuntut sebuah kerendahan hati dan kebesaran jiwa serta kasih yang melandasinya. 

Roma 12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Memahami memang tidak mudah, namun itu akan membuat orang yang melakukannya menjadi pribadi yang dewasa. Pribadi yang penuh kerendahan hati, kebesaran jiwa dan kasih yang sejati. Memahami lebih dulu juga akan menghindarkan kita dari masalah-masalah yang semestinya tidak perlu terjadi dan tidak perlu diperdebatkan. 

Ini berbanding terbalik dengan bila kita selalu menuntut dipahami terlebih dahulu. Jika masing-masing saling menuntut, maka perkara kecil menjadi besar, kita menjadi orang yang egois, ingin menang sendiri dan masih banyak sisi negatif yang akan muncul. So, adalah lebih baik untuk memahami seseorang terlebih dahulu, sehingga kita akan dapat memandang segala sesuatu secara lebih obyektif.

“Ingin memiliki kasih sejati? Milikilah sikap memahami lebih dahulu, dan jangan menuntut untuk dipahami lebih dulu.”

Posting Komentar untuk "Belajar Memahami Lebih Dulu"