Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membangun Kualitas Hidup

Kualitas hidup seseorang bukan ditentukan dari seberapa panjang hidupnya, tapi dari seberapa dia dapat menjalani hidupnya sehingga memiliki makna. Hidup ini Cuma sekali dan tidak akan pernah bisa terulang. Berusahalah berpikir dari akhir, artinya kita harus berpikir dari akhir hidup kita. Kita mau orang mengenal kita seperti apa semasa kita menjalani hidup ini. 

Ketika kita sudah tidak ada di dunia ini, apa yang mereka ingat tentang kita. Dalam Alkitab, tidak ada catatan tentang kejelekan Yonatan, yang ada hanya pujian terhadap kepribadian Yonatan yang penuh kasih, baik hati, setia kawan, dan sebagainya bahkan dia dikenal sebagai pahlawan Israel. Ketika dia tiada semua orang berduka, bahkan Daud mengekspresikannya dalam sebuah nyanyian ratapan yang dicatat oleh Samuel.

2 Samuel 1:21-27 

Hai gunung-gunung di Gilboa! jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak. Tanpa darah orang-orang yang mati terbunuh dan tanpa lemak para pahlawan panah Yonatan tidak pernah berpaling pulang, dan pedang Saul tidak kembali dengan hampa. 

Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa. Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. 

Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu. Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!


Dalam waktu sekitar satu bulan ini, saya menyaksikan empat orang yang saya kenal meninggal dunia. Usia dari keempat orang itu, berbeda satu dengan yang lain. Namun yang menarik adalah bahwa usia tidak menjamin mereka telah memiliki kualitas hidup.

Hanya ada satu orang yang bisa menjadi teladan iman dengan kesetiaannya beribadah dan percaya kepada Tuhan. Sedangkan tiga yang lain, sekalipun mereka adalah orang Kristen namun mereka jarang beribadah, bahkan ada yang sering menjadi batu sandungan bagi keluarganya. Dari hal ini kita dapat belajar bahwa panjangnya usia tidak menjadi jaminan kita memiliki kualitas hidup yang baik.

Percaya kepada Tuhan adalah Kunci Membangun Kualitas Hidup

Sejarah kehidupan yang bermakna memanglah tidak dibangun dalam waktu semalam. Ini adalah perjuangan yang harus dijalani setiap orang sampai kepada garis akhir. Tidaklah mudah untuk mengasihi, tidaklah mudah untuk setia, tidaklah mudah untuk melakukan kebaikan, namun kita pasti bisa melakukannya. 

Satu teladan yang diberikan Yonatan kepada kita untuk dapat membangun hidup yang berkualitas, yaitu percaya kepada Tuhan. Percaya bahwa segala rancangan dan segala hal yang terjadi dalam hidup kita adalah demi kebaikan kita. Tuhan adalah pribadi yang mengerti hidup kita bahkan lebih dari yang kita tahu. Dia tau cara membentuk hidup kita agar dapat menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendakNya dan agar kita bisa memiliki hidup yang berkualitas.

Dengan percaya kepada Tuhan, artinya kita sedang membangun hidup kita dalam standar kualitas yang Tuhan berikan melalui Firman-Nya. Sebuah standar kehidupan dengan kualitas tertinggi. Percaya kepada Tuhan akan membuat hidup kita semakin serupa dengan Tuhan. Dengan percaya kepada Tuhan, maka kita sedang meneladani Tuhan.

Kualitas hidup kita dibangun sepanjang perjalanan hidup kita. Namun hal itu baru benar-benar nampak ketika kita mengakhiri hidup ini. Seberapa banyak orang yang telah kita bahagiakan, seberapa orang yang hidupnya terberkati dengan kehadiran kita, sebarapa orang dapat merasakan kasih Tuhan lewat hidup kita. 

Mari kita renungkan sejenak hidup kita, sudahkah kita dalam jalur yang benar untuk terus membangun kualitas hidup kita?? Jika sudah, lanjutkan dengan penuh semangat dan percayalah bahwa Tuhan menyertai kita. Jika belum, sadarlah dan mulailah untuk membangun kualitas hidupmu mulai dari sekarang. Aminn..


Posting Komentar untuk "Membangun Kualitas Hidup"