Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Sebuah Jeda Kehidupan

Kehidupan merupakan sesuatu yang terus berjalan maju, ia tidak akan pernah berjalan mundur. Bahkan dalam zaman sekarang ini kehidupan berjalan lebih cepat. Manusia-manusia modern berjalan cepat dan berlomba dengan waktu untuk melakukan segala aktivitas kehidupan. Seolah tidak ada jeda sedikitpun dalam kehidupan ini. Hal ini terkadang membuat orang melupakan hal-hal yang lebih esensi dari hidup itu sendiri. 

Manusia hanya berfokus pada apa yang ia ingin capai, target kegiatan yang ingin ia lakukan, sehingga ia lupa akan relasi terhadap Tuhan dan sesama. Ketika apa yang ia inginkan tidak tercapai ia menjadi kecewa terhadap Tuhan dan sesama. Manusia bersungut-sungut kepada Tuhan dan marah terhadap sesama yang tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Padahal hubungan dengan Tuhan dan sesama merupakan esensi dari hidup itu sendiri. 

Amsal 3:21 Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,

Sebuah hikmat dan pertimbangan diperlukan oleh setiap manusia untuk menjalani hidup. Jeda kehidupan akan membantu kita untuk memperoleh hikmat, pengertian dan pertimbangan dalam hidup ini. Berhenti sejenak untuk merenungkan hidup memiliki manfaat untuk memberi kekuatan yang baru dalam menjalani hidup ini. Lebih dari itu dengan jeda kehidupan kita akan menjadi orang yang bijaksana dalam mengambil keputusan dan meresponi setiap hal yang terjadi dalam hidup ini. 

Kita akan menjadi seorang yang tidak mudah menghakimi dan membuat keputusan yang salah, sebab kita berpikir terlebih dulu (jeda) sebelum memutuskan segala sesuatu. Seperti seorang bos pengusaha yang tidak jadi marah terhadap manajernya yang melakukan kesalahan dan menyebabkan kerugian perusahaan. Alasannya karena ia memberi jeda antara kejadian yang terjadi dengan respon yang ia akan berikan. Saat jeda itu ia merenungkan dan menemukan bahwa keuntungan yang sudah diberikan oleh manajernya jauh lebih besar dari pada kerugian yang diterima perusahaan karena kesalahannya. 

Saya secara pribadi belajar menerapkan hal ini dalam kehidupan pernikahan. Saya dan istri adalah dua pribadi yang berbeda. Latar belakang, pola pikir, kebiasaan dan masih banyak lagi hal yang berbeda. Seringkali perbedaan-perbedaan tersebut memicu konflik dalam rumah tangga kami. Namun saya bersyukur bisa mengatasi setiap konflik tersebut dengan menerapkan jeda kehidupan.

Ketika saya mulai kesal atau marah tentang suatu hal, saya mencoba mengambil waktu untuk merenung sejenak. Dan tahukah sobat, bahwa ketika saya memberi jeda antara marah/kesal dan respon saya karena kemarahan tersebut, justru membuat saya tidak jadi marah.  

Dalam jeda kehidupan tersebut saya menyadari bahwa kesalahan adalah hal yang wajar bagi manusia. Selain itu, saya menyadari bahwa dalam setiap persoalan bukan hanya kesalahan istri saya semata, namun juga ada andil kesalahan saya. Dengan demikian yang diperlukan bukanlah marah-marah, namun bagaimana kami mengatasi persoalan itu bersama-sama.

Ada satu rahasia lagi yang membuat saya memilih respon untuk tidak marah berkepanjangan. Hal tersebut adalah dengan mengingat bahwa istri saya adalah wanita yang saya pilih untuk saya cintai bukan untuk dimarahi apalagi dikasari. Dan ketika hal itu mulai saya sadari, maka biasanya saya akan mengingat masa-masa indah ketika kami berpacaran (jadi malu saya, hehehe). 

Pada akhirnya yang ingin saya sampaikan adalah bahwa dengan adanya jeda kehidupan yang kita ambil, akan membuat perbedaan besar dari setiap keputusan kita. Sebab dalam jeda kehidupan itulah sebenarnya kita memohon hikmat dan pertimbangan dari Tuhan untuk mengambil sebuah keputusan.

Sedikit waktu yang dinamakan jeda kehidupan adalah senjata yang ampuh untuk terhindar dari kesalahan pengambilan keputusan dan kekuatan untuk mengerti serta mendapatkan esesnsi hidup ini, yakni relasi dengan Tuhan dan sesama.

Posting Komentar untuk " Pentingnya Sebuah Jeda Kehidupan"