Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada Penipuan Memanfaatkan Kebaikan Hati Orang

Beberapa hari yang lalu, teman saya mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Akun whatsapp miliknya diretas oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Modus yang dilakukan adalah dengan cara memanfaatkan kebaikan hati orang.

Kronologi ceritanya berawal dari teman saya mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai karyawan bagian kasir salah satu minimarket yang cukup terkenal. Orang tersebut meminta tolong agar teman saya mengirimkan screenshot SMS yang masuk di handphone teman saya tersebut.

Ilustrasi Hacker Meretas Akun Whatsapp


Lebih lanjut, orang tersebut mengatakan bahwa dia salah kirim SMS notifikasi voucher dan saat itu sedang kena marah oleh customer. Orang itu memohon dengan sangat kepada teman saya untuk bisa membantunya dengan cara mengirim kembali SMS tersebut dalam bentuk screenshot melalui aplikasi Whatsapp. Dengan nada bicara yang luwes dan memelas, ditambah lagi dia seorang perempuan membuat teman saya mulai merasa iba.

Kerena posisi teman saya sedang ada dalam perjalanan sehingga konsentrasinya terbagi dan juga karena kasihan kepada orang tersebut, maka akhirnya teman saya mengirimkan screenshot SMS kepada orang tersebut. Hal lain yang membuat teman saya lengah adalah karena SMS tersebut telah dimodifikasi dalam tulisan bahasa asing, seperti tulisan bahasa Thailand sehingga tidak bisa dimengerti.

Screenshot SMS untuk meretas akun Whatsapp

Ternyata orang tersebut adalah penipu. SMS tersebut adalah kode OTP untuk dapat masuk ke aplikasi Whatsapp teman saya. Hal ini disadari oleh teman saya ketika sampai di rumah dia tidak dapat lagi mengakses akun Whatsapp miliknya. Sadar menjadi korban penipuan dan peretasan, dia meminta adiknya untuk memberitahu semua kontak dan grup WA yang ada bahwa akun Whatsapp miliknya sudah diretas. 

Teman saya juga bergerak cepat untuk melaporkan kejadian tersebut ke provider nomor telepon yang dimiliki. Dia segera pergi dan berharap akun Whatsappnya dapat kembali. Namun ternyata hasilnya nihil. Pihak provider tidak bisa mengambil alih kembali akun whatsapp teman saya dikarenakan penipu tersebut telah menggunakan verifikasi dua langkah dengan memasukan kode PIN ke dalam akun Whatsapp teman saya.

Bahkan pihak provider mengatakan bahwa jalan satu-satunya kalau mau akun Whatsappnya kembali adalah dengan menghubungi penipu dan meminta kode PIN dimana hanya penipu tersebut yang tahu. Dari sini teman saya baru mengetahui bahwa ada setelan pengamanan menggunakan kode PIN pada aplikasi Whatsapp.

Untuk menggunakan setelan keamanan verifikasi dua langkah, teman-teman semua bisa masuk ke akun whatsapp teman-teman dan kemudian masuk ke menu setelan. Di menu setelan pilih menu akun. Disitu teman-teman akan menemukan menu verifikasi dua langkah. Kemudian teman-teman akan diminta untuk memasukan kode PIN dan email.

Dengan melakukan verifikasi dua langkah akun whatsapp teman-teman akan terlindungi oleh penipuan dan peretasan karena kode PIN tersebut hanya teman-teman yang mengetahuinya. Jaga kerahasiaan kode PIN dan email yang sudah teman-teman masukan tersebut. 

Lanjut ke cerita teman saya dimana kemudian pihak provider juga menyarankan agar sim card nomor whatsapp tersebut yang masih dipegang oleh teman saya diblokir dan dimusnahkan saja. Hal ini untuk menghindari peretasan data lebih lanjut lagi.

Dari cerita dan pengalaman teman saya tersebut kita bisa belajar untuk waspada dan berhati-hati. Memang kita diajarkan untuk selalu memiliki kebaikan hati dan mau menolong orang lain. Namun hal itu bukan berarti kita menjadi tidak waspada. Tetapi jangan pula kemudian berlaku sebaliknya. Kita menjadi tidak mau lagi menolong orang karena takut ditipu dan dimanfaatkan.

Tetaplah berbuat baik dan menolong orang dengan selalu waspada terhadap orang-orang jahat yang ingin memanfaatkan kebaikan kita. Jadilah bijak dalam menghadapi hidup ini.

Posting Komentar untuk "Waspada Penipuan Memanfaatkan Kebaikan Hati Orang"