Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Debu Tanah Menjadi Berarti

Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Salom sobat remakehidupan dimanapun berada..

Banyak orang merasa bisa hidup tanpa Tuhan. Apalagi bila kehidupan sedang berjalan dengan baik. Semua dalam keadaan baik-baik saja. Pada kondisi seperti itu, biasanya orang mulai melupakan Tuhan. Berjalan sendiri dan merasa hebat. Manusia lupa bahwa tanpa Tuhan, dia hanyalah debu tanah.

Ayat Firman Tuhan dalam Kejadian 2:7 mengingatkan kita bahwa manusia diciptakan dari debu tanah. Berbeda dengan bunga yang melambangkan keindahan, kesemarakan bahkan keagungan. Debu justru melambangkan suatu yang hina dan tak berguna. 

Dalam kebudayaan Yahudi kuno, ketika seseorang melemparkan debu pada orang lain, itu merupakan perlambang bahwa si pelempar tidak suka atau sedang menghina orang tersebut. Rasul Paulus pernah mengalami hal tersebut, seperti yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 22:22-23. Orang-orang yang tidak suka kepada Paulus melemparkan debu keudara dihadapan Paulus sebagai lambang penghinaan.

Kisah Para Rasul 22:22-23 Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya: "Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!" Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara.

Ya.. itulah debu!! Sesuatu yang dianggap tak berguna dan hina. Namun, Alkitab justru mengatakan bahwa dari debu tanah itulah kita diciptakan. Bukankah itulah fakta kehidupan kita sebelum Tuhan menghembuskan nafas hidup pada kita?

Tanpa kasih, anugerah dan perkenanan Tuhan, sesungguhnya kita hanyalah debu yang sama sekali tidak berarti, yang hanya layak diinjak dan tak diindahkan. 

Tanpa TUHAN kita adalah debu yang hina. Namun karena TUHAN sajalah kita diberi kesempatan untuk bisa hidup. Tuhan menghembuskan nafas hidup kedalam diri kita, maka kita menjadi mahluk yang hidup. Bukankah ini anugerah yang luar biasa?

Bukan hanya diberikan kehidupan, namun manusia juga diberi-Nya kesempatan untuk melakukan berbagai perkara besar. Bahkan kita dijadikan alat ditangan Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya.

Karena kasih-Nya Tuhan telah mengubah kita, dari debu yang tak berguna menjadi seseorang yang berarti. Bukan karena kuat dan gagah kita, melainkan hanya karena kasih karunia-Nya. Oleh karena itulah, jangan pernah kita merasa sombong atau bisa hidup tanpa Tuhan. Sebaliknya, marilah kita menyadari dan mensyukuri setiap kebaikan Tuhan dalam hidup kita.   

Jika kita menyadari bahwa tanpa Tuhan kita hanyalah debu, maka sudah selayaknya kita semakin mengasihi dan memberi yang terbaik bagi kerajaan-Nya.

Ingatlah selalu bahwa tanpa Tuhan kita hanyalah debu dan tanah, namun bersama Tuhan kita menjadi pribadi yang sangat berarti.

Posting Komentar untuk "Debu Tanah Menjadi Berarti"