Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketenangan Dalam Hidup

Ketenangan hidup bukanlah sebuah keadaan tapi sebuah pilihan. Situasi boleh seburuk apapun tapi kalau kita memilih untuk tetap tenang maka kita akan tetap tenang menghadapi situasi tersebut. Ketenangan bersumber pada kepercayaan kita kepada Tuhan. Tuhan sudah memberikan segalanya, maka jika kita percaya kepada-Nya kita akan mengalami ketenangan hidup.

Roma 8:32 (TB)  Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Bacaan: Matius 11:25-30

Ada 3 hal yang perlu dilakukan orang percaya agar memperoleh ketenangan hidup:

1. Datang kepada Yesus

Matius 11:28 (TB)  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Tuhan Yesus sendiri berfirman bahwa barang siapa datang kepada Yesus dan menyerahkan beban kita kepada-Nya maka akan mendapatkan kelegaan. Firman Tuhan dalam Mazmur 62:2 juga mengatakan bahwa “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.” Pemazmur memahami benar bahwa Tuhan sajalah yang dapat memberikan ketenangan dan kelegaan.

2. Pikullah kuk yang Tuhan pasang

Kuk adalah alat membajak yang biasa ditaruh dipundak lembu atau kerbau yang kemudian disambungkan dengan bajak. Pada jaman dulu orang biasanya membajak dengan dua lembu. Kuk menggambarkan ketaatan akan perintah Tuhan untuk melakukan pekerjaan Tuhan atau melayani.

Dalam hal ini kita mesti ingat bahwa yang dipasang adalah kuk bukan belenggu, belenggu mengikat karena kesalahan, kuk dipasang untuk kita bisa bekerja diladang Tuhan. Ketaatan akan membawa ketenangan sedang ketidaktaatan akan membawa ketidaktenangan. Orang jahat atau tidak taat akan perintah Tuhan akan hidup dalam kegelisahan seperti yang tertulis dalam kitab Amsal.

Amsal 28:1 (TB)  Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.

Gambarannya adalah seperti yang mengendarai motor atau mobil dengan atribut lengkap dan surat-surat lengkap serta mematuhi peraturan akan berkendara dengan tenang. Sebaliknya jika ada pelanggaran, baik tidak lengkap surat-suratnya atau melanggar marka jalan maka orang tersebut akan merasa tidak tenang.

3. Belajar dari Tuhan Yesus

Apa yang perlu dipelajari dari Tuhan Yesus supaya mendapatkan ketenangan? Jawabannya adalah kelemah lembutan. Salah satu dari buah Roh adalah kelemah lembutan.

Banyak orang memiliki persepsi yang salah tentang kata "lemah lembut", terlebih saat ini kata tersebut konotasinya negatif. "Lemah lembut" bukanlah "kemayu" atau bergaya kewanita-wanitaan, bukan juga berarti lemah tidak berdaya. Yesus sendiri berkata, "Aku lemah lembut dan rendah hati," (Matius 11:29) dan Dia tidak bergaya "kemayu" ataupun pribadi yang lemah. Dia seorang pria yang tegas dan kuat.

Jadi apa arti lemah lembut itu? Lemah lembut dalam bahasa inggris adalah "meek" yang berarti "kekuatan yang dibawa dalam sebuah pengendalian." Kata tersebut juga dihubungkan dengan kesabaran dan penundukan diri.

Dalam Perjanjian Baru, lemah lembut menunjuk kepada sikap batin. Hal itu termasuk watak Kekristenan, yang hanya dihasilkan. oleh Roh Kudus (Gal 5:23). Orang yg lemah lembut tidak mendendam terhadap tindakan kasar (yang dialaminya) dan tidak tawar hati dalam kemalangan.

Orang yang lemah lembut akan menerima segala sesuatu yang terjadi sebagai jalan Allah bagi dia dalam tujuan-Nya yang penuh hikmat dan kasih. Hal ini akan membuat mereka juga sanggup menerima tindakan kasar dari orang lain karena mengetahui bahwa hal-hal itu diizinkan oleh Allah demi kebaikan mereka (bandingkan 2 Sam 16:11).

Kelemahlembutan yg sempurna terdapat dalam watak Yesus (Mat 11:29; 21:5), yang ditunjukkan-Nya pada waktu Dia berdiri di hadapan penuduh-penuduhNya yang lalim, tanpa membalas sepatah kata pun untuk membela diri. Dengan belajar memiliki kelemahlembutan seperti Yesus, kita akan memiliki ketenangan dalam menghadapi apapun.

Selain kelemahlembutan kita juga dapat belajar mengenai kerendahan hati dari Tuhan Yesus. Kerendahan hati juga berhubungan erat dengan ketenangan dalam hidup.

Dalam Perjanjian Baru kerendahan hati diartikan sebagai merasa tak berdaya seperti anak-anak (Mat. 18:4), tidak mempertahankan kedudukan (Flp. 2:8-9), atau tidak merendahkan martabat orang lain (Luk. 14:11; 18:4). Kerendahan hati seperti ini berkenan kepada Allah (Ef. 4:2)

Orang-orang yang bisa memiliki sifat lemah lembut dan rendah hati akan memiliki ketenangan dalam hidup Sebab orang seperti ini akan sangat mudah mengucap syukur atas hal kecil yang diterimanya. Sebaliknya dia akan mentoleransi segala keburukan yang dia terima dari orang lain.

Matius 11:25 (TB) Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

Ingin memiliki ketenangan dalam hidup? Lakukan 3 hal ini yaitu, datang dan percaya pada Yesus memikul kuk yang Tuhan beri (taat akan perintah Tuhan) serta belajar memiliki  kelemahlembutan dan kerendahan hati. 

Posting Komentar untuk "Ketenangan Dalam Hidup"