Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika “Manna” Tak Lagi Ada

Manna adalah bahan makanan yang Tuhan berikan bagi bangsa Israel dalam perjalanan mereka dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan. Manna itu selalu turun dari langit setiap harinya. Dalam Keluaran 16:31 disebutkan bahwa manna ini berwarna putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu. Manna ini turun dari langit setiap hari di sepanjang perjalanan bangsa Israel, sampai mereka tiba di perbatasan tanah Kanaan lalu kemudian manna tersebut tidak ada lagi.

Yosua 5:11-12 “Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.”

Berbicara mengenai pemeliharaan Tuhan, maka kita bisa belajar dari pengalaman bangsa Israel dimana mereka mengalami pemeliharaan Tuhan yang luar biasa. Sekalipun bangsa Israel kerapkali tidak menyadari berkat dan pemeliharaan Tuhan atas hidup mereka, tetapi Tuhan tetap setia memelihara mereka hari lepas hari.

Manna adalah bukti kasih Tuhan bagi bangsa Israel. Manna itu senantiasa Tuhan berikan sampai mereka menemukan penggantinya, yaitu ketika bangsa Israel telah dapat memakan hasil dari tanah Kanaan. Mereka dapat memakan roti yang tidak beragi dan bertih gandum hasil dari tanah Kanaan.

Pandemi virus corona memang membuat sebagian orang harus mengalami kehilangan. Baik kehilangan pekerjaan, kehilangan bisnis yang sedang dibangun, mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan lain sebagainya. Namun percayalah Tuhan tidak akan pernah membiarkan atau mengijinkan kita kehilangan sesuatu tanpa mempersiapkan penggantinya.

Seperti kisah bangsa Israel, manna itu tidak akan hilang dan selalu turun tiap pagi sampai bangsa tersebut benar-benar dapat menikmati pengganti manna. Demikian juga saat-saat ini, Tuhan akan senantiasa memelihara hidup kita dengan cara yang mungkin berbeda. Namun yang pasti Dia akan selalu ada bagi kita dan mencurahkan berkatnya bagi kita.

Tuhan tidak akan pernah berhenti memberikan berkat-berkatNya bagi hidup kita. Percaya dan yakini hal tersebut. Tetaplah bersyukur dan jangan bersungut-sungut. Teruslah berkarya dan berusaha dan serahkan semua usaha kita kepada Tuhan sang pemelihara hidup kita. Sekalipun pintu yang satu tertutup, namun pintu yang lain pasti Tuhan bukakan bagi kita.

Sekalipun “manna” sudah tdak ada lagi, namun percayalah Dia sudah sediakan “bertih gandum” bagi kita. Satu berhenti, yang lain Tuhan adakan bagi kita, satu kran tertutup, kran yang lain Tuhan bukakan, berkat yang satu habis, berkat yang lain akan Tuhan berikan. Karena Tuhan selalu ada untuk memelihara dan memberkati kita. Aminnn…

Posting Komentar untuk "Ketika “Manna” Tak Lagi Ada"