Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Sering Salah Pilih ?

Tuhan sudah menetapkan rencana yang luar biasa bagi setiap orang. Bahkan dalam Mazmur 139:13-16 dijelaskan bahwa sejak dari kandungan ibu kita ditenun dan hari-hari yang akan kita lewati telah dipersiapkan. Rencana Tuhan adalah indah dan penuh damai sejahtera (Yeremia 29:11). Namun mengapa manusia sering melenceng dari rencana Allah? Mengapa manusia sering salah memilih jalan?

Rencana Tuhan bukan hanya untuk dinanti tetapi untuk dicapai. Mencapai rencana Tuhan harus dilakukan dengan jalan ketaatan. Seseorang yang mau mencapai rencana Tuhan yang besar, indah dan dahsyat itu harus mau menyerahkan dirinya kepada pimpinan Tuhan.

Inilah titik persoalannya mengapa seringkali orang percaya salah pilih jalan yang harus ditempuh. Banyak orang ingin mencapai rencana Tuhan, namun menolak untuk dipimpin oleh Tuhan. Manusia cenderung memilih berjalan dalam jalan yang mudah dan lebar, tetapi jalan Tuhan itu sesak dan sempit.

Matius 7:14 “karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Ayat tersebut diatas menjadi jawaban bagi kita mengapa seringkali orang percaya gagal untuk mencapai rencana Tuhan. Kita tahu bahwa kita harus memilih jalan kehidupan, namun sayangnya jalan yang menuju kehidupan bukanlah jalan yang mudah. Jalan yang menuju kehidupan adalah jalan yang sesak dan sempit sehingga sedikit orang yang mau melalui jalan itu.

Sesak dan sempit disini bukan berbicara mengenai kondisi sebuah jalan dalam arti yang sesungguhnya, namun jalan disini berarti cara untuk menuju kehidupan itu sesak dan sempit. Cara yang sesak dan sempit ini artinya adalah bahwa cara menuju kehidupan itu penuh himpitan, pergumulan dan selalu tidak enak bagi daging kita.

Contoh sederhananya adalah ketika kita disakiti atau dikecewakan oleh seseorang. Jalan yang paling mudah adalah kita kecewa, marah atau membalas menyakiti orang tersebut. Namun jalan kehidupan bukanlah seperti itu. Jalan kehidupan ketika kita disakiti adalah mengampuni bahkan berdoa dan memberkati orang tersebut. Sesuatu yang sulit dan menyesakan bagi daging kita. 

Atau ketika kita mendapat berkat Tuhan kemudian Tuhan tunjukan bahwa berkat tersebut harus disalurkan kepada seseorang yang membutuhkan. Ternyata berkat itu hanya dititipkan pada kita untuk kemudian diberikan kepada orang lain melalui kita. Bagaimana respon kita? Adakah kita mau taat sekalipun mungkin ada konflik batin dalam diri kita.

Ya, itulah jalan kehidupan. Selalu sulit dan tidak mengenakan bagi kedagingan kita. Tetapi bila itu dilakukan, maka sebenarnya kita sedang meraih rencana Tuhan terjadi dalam hidup kita. Sebab rumus sederhananya adalah satu ketaatan sama dengan satu langkah maju menuju rencana Tuhan terjadi atas hidup kita.

Lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”

Mengikut Tuhan berarti berjalan dalam jalan kehidupan yang sesak dan sempit dimana kita harus menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Inilah sebabnya mengapa banyak orang percaya seringkali salah pilih dalam kehidupannya. Manusia sering memilih jalan yang mudah, sedangkan jalan Tuhan adalah jalan yang sesak dan tidak enak bagi daging kita.

Ada dua jalan, lebar dan sempit mana yang engkau pilih. Jalan yang lebar dan terlihat mudah namun berujung kepada kebinasaan atau jalan yang sesak dan sempit namun menuju kepada kehidupan. Jangan salah pilih, berjalanlah dalam jalan kehidupan. Sekalipun tidak mudah, namun selalu ada penyertaan Tuhan sebab Tuhan berkenan kepada setiap orang yang taat kepada-Nya.

Posting Komentar untuk "Mengapa Sering Salah Pilih ?"