Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sukses dalam Perlombaan Iman

Perlombaan iman adalah perlombaan yang diwajibkan bagi setiap orang percaya. Artinya, perlombaan iman bukan sebuah pilihan, tetapi sebuah kewajiban dan keharusan. Tuhan ingin kita sukses dalam perlombaan iman tersebut. Hal ini dengan jelas dinyatakan oleh Firman Tuhan dalam kitab Ibrani. 

Ibrani 12:1 (TB)  Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Sebuah perlombaan tentu selalu tidak mudah untuk dihadapi. Ada tantangan tersendiri yang harus dilewati dan ditaklukan. Untuk dapat menaklukan dan memenangkan perlombaan kita perlu tahu apa tantangan dalam perlombaan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya. 

Tantangan iman jaman modern adalah penggiringan opini dan pemikiran kepada filsafat dunia. Dunia modern memandang kesuksesan sama dengan harta, tahta, wanita/pria. Mirisnya orang Kristen seringkali juga terseret dalam pola pikir yang demikian.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan harta, tahta dan cinta selama itu hanya menjadi suatu alat atau sarana memuliakan Tuhan atau sarana dalam bersaksi dan bukan sebagai tujuan utama dalam hidup apa lagi sebagai tolok ukur kesuksesan. Sebab kesuksesan bukan hanya berbicara mengenai harta, tahta ataupun cinta. 

Saya ingat perkataan seorang teman mengenai kesuksesan. Dia adalah seorang anak dari pendeta disalah satu gereja tempat saya praktek sewaktu kuliah di seminari. Dia sudah cukup lama merantau di Jakarta. 

Pada suatu hari dia pulang beserta istri dan anaknya. Suatu hari setelah ibadah raya selesai, ada satu pernyataan dari seorang jemaat yang berkata "wah sekarang sudah sukses ya mas, sudah punya mobil sendiri". Mendengar hal itu teman saya ini sontak menjawab pertanyaan tersebut sambil tersenyum, " Pak, sukses itu nanti kalau kita sudah kembali ke Surga dan menerima mahkota kehidupan. Sukses itu ketika Tuhan mendapati kehidupan kita berkenan kepada-Nya. "

Mendengar hal itu kami semua menganggukkan kepala dan tersenyum. Dari jawaban tersebut saya belajar bahwa kesuksesan berbicara tentang bagaimana kita bisa menang dalam perlombaan iman dan menjadi saksi, bukan sekadar memiliki harta benda. 

Seperti yang ditulis dalam Ibrani 12:1, sukses itu adalah saat kita bisa menjadi saksi iman dalam hidup yang merupakan perlombaan iman. 


Bagaimana caranya agar kita bisa menang dan menjadi saksi? 

1. Menanggalkan beban dan dosa (ay. 1) 

Beban dan dosa menyebabkan kita jauh daru Tuhan dan iman menjadi lemah. Oleh karena itulah kita perlu menanggalkan semuanya itu agar dapat memenangkan perlombaan iman. 

Meninggalkan beban dan dosa artinya adalah mendekat kepada Tuhan Yesus. Hal ini seperti yang dikatakan Tuhan Yesus sendiri, dalam Matius 11:28-30 (TB)  "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Datanglah kepada Tuhan agar kita dapat menanggalkan beban dan dosa sehingga langkah kita menjadi ringan dalam menghadapi perlombaan iman. 

2. Memandang kepada Yesus (ay.2) 

Memandang kepada Yesus berarti mengingat bahwa Yesus sudah menanggung semua di atas kayu salib. Dengan mengingat segala kasih dan karunia Tuhan melalui Yesus, kita akan menjadi kuat dan semangat menjalani hidup. 

Ketika kita susah ingatlah Yesus, ketika senang ingatlah Yesus. Sebab Yesus akan selalu ada bagi orang yang percaya dan mengasihi-Nya. 

Mari coba kita renungkan Ibrani 11:32 
"Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,"

Rindukah nama kita tercantum/dikenang sebagai saksi iman bagi generasi berikutnya? Baik sebagai orangtua, anak, pengusaha, pelayan Tuhan, pegawai dan sebagainya. 

Bukan pencitraan tetapi ekspresi iman yang dikerjakan dari hari ke hari. Jikalau kita punya tujuan hidup untuk menjadi saksi iman, maka segala daya dan upaya, pemikiran, perkataan dan tindakan kita akan digerakan oleh tujuan itu yaitu menjadi saksi iman. Dengan demikian kita dapat meraih sukses dalam perlombaan iman. Selamat menandai diri hidup dalam iman. Tuhan Yesus Memberkati.

Posting Komentar untuk "Sukses dalam Perlombaan Iman"