Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasih Bukanlah Sebuah Perasaan

Kasih adalah sesuatu yang sangat identik dengan Kekristenan. Setiap orang Kristen pasti digambarkan dan diharapkan memiliki kasih yang nyata dalam hidup mereka. Namun ternyata tidak sedikit orang percaya yang salah mengartikan apa itu kasih.

Beberapa orang beranggapan bahwa kasih itu adalah sekedar sebuah perasaan. Tak ubahnya seperti perasaan seorang laki-laki kepada perempuan atau orangtua kepada anak. Namun sesungguhnya kasih bukanlah sekedar sebuah perasaan.

Lalu apa kata Alkitab mengenai Kasih ?


Kasih itu Sifat dan Pribadi Allah

Alkitab menyatakan bahwa kasih bukanlah perasaan manusia semata. Tetapi kasih adalah sifat dan pribadi dari Allah. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Allah itu adalah Kasih adanya. Artinya sifat atau pribadi Allah pada dasarnya adalah Kasih.

1 Yohanes 4:7-8 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Inilah yang perlu kita pahami bersama, bahwa kasih bukanlah sekedar perasaan, namun kasih itu sendiri adalah pribadi Allah. Alkitab mengatakan bahwa Allah adalah kasih. Itulah sebabnya mengapa kita harus hidup didalam saling mengasihi. Sebab jika kita saling mengasihi maka itulah tandanya kita hidup didalam Allah dan mengenal Allah yang adalah kasih.

Kasih itu Inti Kehidupan Manusia

Hal kedua yang perlu kita pahami mengenai kasih adalah bahwa kasih itu merupakan inti dari kehidupan manusia. Pusat kehidupan manusia adalah kasih.

Manusia diciptakan Tuhan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Jika dikatakan bahwa Allah adalah kasih, maka manusia juga adalah segambar dan serupa dengan kasih itu. Artinya adalah manusia hidup dalam kasih Allah.

Allah menciptakan manusia karena Allah mengasihi manusia dan Allah ingin manusia hidup didalam kasih itu. Inilah sebabnya Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita mengenai hukum kasih sebagai hukum yang terutama.

Matius 22:37-40 (TB) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Alkitab mengatakan bahwa didalam kasih inilah tergantung semua isi kitab suci. Hal ini berarti kasih merupakan pusat kehidupan kita.

Hari ini kita bisa hidup dan bernapas semua karena kasih Tuhan. Kita bisa bekerja juga karena kasih Tuhan. Oleh sebab itulah kita perlu mengasihi sesama sebagai wujud syukur kita akan kasih Tuhan.

Kasih itu Buah Roh

Hal berikutnya yang perlu kita pahami dan mengerti adalah bahwa kasih itu merupakan buah Roh. Alkitab mencatat bahwa kasih bukanlah sebuah perasaan tetapi kasih adalah buah roh. Dimana setiap orang yang dipimpin oleh Roh akan hidup di dalam kasih.

Galatia 5:22-23 (TB) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Kasih menjadi buah Roh pertama yang disebutkan didalam Alkitab. Hal ini menunjukan betapa pentingnya kasih sebagai buah Roh yang melandasi adanya buah Roh yang lainnya.

Dalam surat 1 Korintus 13 disebutkan betapa kasih merupakan hal mendasar yang sangat penting untuk dimiliki. Kasih adalah lebih penting dari semua karunia yang ada. Bahkan kasih merupakan buah Roh yang sifatnya kekal. Sebab di kekekalan nanti kita tetap harus mengenakan Kasih.

Melalui renungan Kristen hari ini tentang kasih, kita bisa menyadari bahwasanya kasih bukanlah sebuah perasaan semata. Namun kasih adalah sifat dan pribadi Allah, kasih adalah pusat atau inti kehidupan manusia serta kasih merupakan buah Roh yang menjadi dasar buah-buah Roh lainnya. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati..

Posting Komentar untuk "Kasih Bukanlah Sebuah Perasaan"