Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjadi Garam dan Terang Melalui Keteladanan Hidup

Keteladanan hidup bukan hanya tugas dari orangtua atau seorang atasan saja. Keteladanan hidup merupakan hal yang harus dimiliki semua orang percaya. baik orang tua maupun orang yang masih muda. Alkitab mengatakan bahwa sekalipun seseorang masih muda, namun mereka tetap harus menjadi teladan bagi orang lain.

1 Timotius 4:12 “Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”

Ayat tersebut merupakan nasihat rasul Paulus kepada anak rohaninya yang bernama Timotius. Paulus ingin agar Timotius mampu menjadi teladan bagi orang lain sekalipun Timotius masih muda. Keteladanan yang terwujud nyata dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian hidup.

Dengan demikian kita mengerti bahwa menjadi teladan bukan berbicara soal usia, melainkan berbicara bagaimana karakter seseorang menjadi dewasa dan memberkati banyak orang. Keteladanan hidup ini sangat penting dalam diri orang percaya mengingat fungsi kita sebagai garam dan terang dunia.

Matius 5:13-16 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” 

Hanya dengan menjadi teladan kita dapat berfungsi sebagai garam dan terang dunia. Tanpa keteladanan hidup, maka kita seperti garam yang sudah tidak asin lagi sehingga tidak ada gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Tanpa keteladanan maka terang kita juga tidak akan memancar, sebaliknya justru seperti pelita yang diletakan dibawah gantang. Tidak mampu menerangi dan justru berpotensi membahayakan karena bisa terjadi kebakaran.

Itulah gambaran kehidupan orang percaya yang tidak mampu menjadi teladan, garam yang tidak asin dan pelita dibawah gantang. Tentu kita tidak ingin kehidupan kita sebagai orang percaya menjadi tidak berguna bukan? Oleh sebab itu, marilah kita perhatikan kehidupan kita lebih lagi, agar kita mampu menjadi teladan bagi banyak orang.

Meneladani Karakter Kristus

Kita perlu mengingat dan menyadari bahwa sejatinya kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, artinya kita seharusnya memiliki karakter seperti Allah. Namun dosa merusak karakter Allah dalam diri kita. Manusia kehilangan kemuliaan Allah dan menjadi hamba dosa. Kecenderungan hatinya adalah jahat. Lalu bagaimana manusia yang semacam ini dapat menjadi teladan dalam kebaikan?

Bersyukur kalau Tuhan hadir dalam dunia ini melalui Kristus Yesus untuk memulihkan kehidupan manusia. Kristus hadir memulihkan karakter kita, sekaligus memberikan teladan bagi kita akan bagaimana karakter Allah yang sesungguhnya sehingga kita dimampukan untuk dapat menjadi teladan bagi orang lain. Untuk dapat menjadi teladan, kita harus hidup didalam Kristus dan meneladani karakter Kristus. 

Beberapa contoh keteladanan hidup dari Kristus Yesus adalah kasihNya akan semua orang tanpa memandang bulu. Bahkan orang-orang yang membenciNya tetap dikasihi, termasuk Yudas yang sudah mengkhianati. Kristus Yesus juga menjadi teladan dalam kerendahan hati, dimana Dia mau membasuh kaki murid-muridNya. Bahkan Kristus yang adalah Tuhan dan Raja mau menjadi manusia dan taat sampai mati. Serta masih banyak teladan hidup Kristus yang dapat kita lihat dalam Alkitab.

Keteladanan hidup merupakan hal yang mendasar dalam kekristenan. Sadarkah hidup kita sebagai orang Kristen merupakan hidup yang tidak bisa dilepaskan dari Kristus. Artinya, orang yang belum percaya kepada Kristus akan melihat kehidupan orang Kristen. Apabila hidup kita tidak menjadi teladan itu artinya kita tidak berfungsi sebagai garam dan terang. 

Belajar Menjadi Teladan

Mari belajar dan berlomba-lomba menjadi teladan bukan menjadi batu sandungan. Sebab seringkali orang tidak mau percaya kepada Kristus, karena kehidupan orang Kristen yang tidak menjadi teladan melainkan menjadi batu sandungan. Mahatma Gandhi pernah berkata: “Saya percaya orang India akan banyak menerima Kekristenan hanya dengan simple saja, please you all Christians live like Christ.”

Jadi jika kita mau menjadi garam dan terang, milikilah keteladanan hidup agar orang lain melihat karakter Kristus ada dalam hidup kita. Sebab Tuhan Yesus sendiri memerintahkan agar kita menjadi teladan. Yesus dalam Yohanes 13:15 pernah berkata: “sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” Kiranya Tuhan sendiri yang memampukan kita untuk memiliki keteladanan hidup, amin.

Posting Komentar untuk "Menjadi Garam dan Terang Melalui Keteladanan Hidup"