Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Doa Atau Mantra

Alkitab mengajarkan kita bahwa doa orang benar besar kuasanya. Namun ayat ini sering disalah pahami sehingga menganggap doa itu seperti sebuah mantra. Doa dianggap sebagai kata-kata yang penuh kuasa untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Dalam doa memang ada kuasa, namun tentu hal ini berbeda dengan mantra.

Yakobus  5:16b Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Kekuatan doa bukanlah dari kata-katanya, namun dari koneksi atau hubungan kita dengan Tuhan sebagai sumber dari jawaban doa kita. Oleh sebab itulah, Alkitab menyatakan bahwa tidak semua doa berkuasa. Hanya doa orang benar yang disertai keyakinan akan Tuhan sebagai tempat berharaplah yang menjadikan doa tersebut menjadi penuh kuasa.

Kalau kita perhatikan, maka ada dua syarat yang harus dipenuhi agar sebuah doa menjadi berkuasa, yaitu orang yang berdoa adalah orang yang benar dan doa tersebut harus dilakukan dengan keyakinan kepada Tuhan.

Orang Yang Benar

Siapa orang yang benar itu? Atau seperti apa orang benar itu sehingga doanya menjadi penuh kuasa? Dalam konteks Yakobus 5:16, orang benar adalah orang yang mau mengakui dosanya dihadapan Tuhan dan meminta pengampunan ketika dia berdoa.

Yakobus  5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Orang yang benar bukanlah orang yang hidup tanpa dosa, melainkan orang yang mau mengakui dosanya. Selama didalam dunia ini, maka manusia masih bisa berbuat dosa. Bahkan seorang hamba Tuhan atau pendeta sekalipun tidaklah kebal terhadap dosa. 

Alkitab menyatakan bahwa selama kita masih hidup didalam tubuh daging kita, maka selama itu pula manusia bisa berbuat dosa. Maka definisi orang benar bukanlah orang yang hidup tanpa dosa, namun orang benar adalah orang yang peka akan setiap dosa yang dilakukannya. 

Kepekaan akan dosa inilah yang membuat seseorang cepat menyadari dosa dan kesalahannya dan kemudian berbalik kepada Tuhan. Orang benar adalah orang yang mau mengakui dosanya dihadapan Tuhan. Oleh karena itu, penting dalam hidup kita untuk selalu merefleksi diri dan menyadari dosa kita sesegera mungkin kemudian mengaku dosa dan minta ampun kepada Tuhan.

Hal ini tentu bukanlah berarti kita bisa seenaknya sendiri berbuat dosa kemudian mengakui dosa dan menjadi benar. Ingat bahwa Tuhan tidak bisa dipermainkan. Pengakuan tersebut haruslah pengakuan yang tulus dan dilanjutkan dengan tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut alias bertobat.

Berdoa Dengan Yakin

Hal kedua yang diperlukan agar doa menjadi berkuasa adalah keyakinan akan Tuhan pada saat berdoa. Tanpa keyakinan akan Tuhan, maka doa hanya menjadi sebuah perkataan kosong. Keyakinan ini haruslah berpusat kepada Tuhan, bukan kepada perkataan doa kita. Sebab Tuhanlah yang berkuasa menjawab doa kita, bukan perkataan kita, sebaik apapun perkataan doa kita.

Hal inilah yang membedakan antara doa orang benar dan doa orang yang tidak mengenal Tuhan. Orang percaya yakin akan Tuhan yang mengasihinya dan mampu menjawab doanya, sedangkan orang fasik percaya bahwa perkataan doa itu yang penuh kuasa, seperti sebuah mantra ajaib.

Doa bukanlah mantra. Sebaik dan seindah apapun perkataan doa kita, namun bila kita tidak memiliki iman yang benar kepada Tuhan, maka doa tersebut sama sekali tidak berkuasa. Mungkin ada yang berkata, “buktinya mantra juga punya kuasa”, “ada loh mantra yang dapat menyembuhkan” dan sebagainya.

Tahukah kita bahwa kuasa dari mantra itu adalah kuasa yang menipu dan tidak akan mendatangkan kebaikan. Setiap hal yang terkabul dari kuasa gelap pasti akan meminta imbal balik yang justru dapat merugikan bahkan dapat membinasakan hidup seseorang. Sebaliknya, doa yang benar dan tertuju kepada Tuhan dapat memberikan pertolongan bahkan keselamatan bagi kita.

Bagaimana dengan doa kita selama ini? Adakah kita menjadi bagian dari orang benar yang peka terhadap dosa sekecil apapun dan cepat berbalik kepada Tuhan? Adakah doa kita disertai keyakinan akan Tuhan? Atau selama ini kita hanya menganggap doa seperti sebuah mantra? 

Posting Komentar untuk "Doa Atau Mantra"