Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anak Tuhan, Dikasihi Tetapi Juga Dihajar

Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus memperoleh hak istimewa sebagai anak Tuhan. Tentu yang dimaksud bukanlah anak secara jasmani, tetapi yang dimaksudkan adalah kita diberi kuasa dan hak sebagai anak oleh Tuhan. Hal ini seperti yang dinyatakan sendiri oleh Firman Tuhan sebagaimana tercatat dalam Alkitab.

Yohanes 1:12-13 (TB)  Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Kasih Pemeliharaan Tuhan Kepada Anaknya

Sebagai seorang anak, tentu diberi hak untuk hidup bersama dengan orangtuanya. Tinggal dalam satu rumah dan juga memiliki segala hal yang dimiliki oleh ayahnya. Seperti yang Tuhan Yesus sampaikan juga ketika Dia berbicara mengenai perumpamaan Anak yang hilang.

Lukas 15:31 (TB)  Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.

Anak yang hidup bersama dengan orangtuanya tidak akan kuatir soal apa yang menjadi kebutuhannya setiap hari. Dia percaya bahwa orangtuanya pasti memenuhi segala kebutuhannya. Dia tahu dengan pasti bahwa orangtuanya mengasihinya dengan sepenuh hati.

Demikian juga kita sebagai orang percaya yang disebut sebagai anak Tuhan. Kita yakin bahwa kita dikasihi Tuhan. Tuhanlah yang akan memelihara hidup kita dengan memenuhi segala keperluan kita. Oleh sebab itu, janganlah kuatir akan kebutuhan hidup sehari-hari.


Kasih Tuhan Kepada Anaknya Dalam Wujud Teguran dan Hajaran

Kasih Tuhan dalam hal pemeliharaan terhadap kita sebagai orang percaya tidak perlu diragukan lagi. Tetapi kita juga perlu menyadari bahwa kasih Tuhan bukan hanya soal pemeliharaan dan berkat semata. Kasih Tuhan juga berbicara mengenai jajaran dan tegurannya kepada kita.

Selayaknya orangtua mendidik anaknya, demikianlah Tuhan mendidik kita. Bila seorang anak melakukan kesalahan pasti orangtua akan menegur dan bila perlu menghajar seperlunya agar anaknya dapat memperbaiki kesalahannya. Demikian juga Tuhan akan menegur dan menghajar orang yang dikasihiNya bila melakukan kesalahan.

Ibrani 12:7-8 (TB) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Wahyu 3:19 (TB) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Hajaran dan teguran adalah wujud kasih Tuhan kepada kita sebagai orang percaya. Semuanya itu justru menunjukkan bahwa Tuhan menganggap kita sebagai anak. Tuhan rindu memberkati dan memelihara kita, namun Dia juga rindu kita dapat menjadi orang yang benar dan hidup dalam kebenaran.

Jika Tuhan membiarkan kita hidup dalam kesalahan tanpa menegur dan menghajar kita agar bertobat, maka saat itulah justru berarti bahwa Tuhan tidak lagi menganggap kita sebagai anak-Nya. Tetapi selama Tuhan masih menegur dan menghajar kita disaat salah, itulah wujud kasih Tuhan sesungguhnya bagi hidup kita.

Oleh karena itu, jangan berkecil hati saat kita ditegur ataupun dihajar oleh Tuhan. Itulah wujud kasih seorang Bapa kepada anaknya. Seorang Bapa yang rindu mendidik anaknya agar menjadi anak yang lebih baik lagi.

Dia tanda inilah yang membuat kita mengerti bahwa kita dianggap sebagai anak Tuhan, yaitu kasih Pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita serta juga teguran dan Hajaran Tuhan ketika kita berbuat suatu kesalahan. Selamat menikmati kasih Tuhan sebagai Bapa kita.. Tuhan Yesus memberkati... 

Posting Komentar untuk "Anak Tuhan, Dikasihi Tetapi Juga Dihajar"