Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bertobat Bukan Sekedar Sadar Akan Dosa Tetapi...

Kita tahu bahwa dibawah kepemimpinan Daud, bangsa Israel mengalami masa kejayaan. Mereka mengalami banyak kemenangan dalam peperangan menghadapi musuh. Bahkan mereka tidak perlu lagi takut kepada orang-orang gagah perkasa seperti raksasa Goliat. Hal ini membuat Daud sempat hanyut dalam kesombongan dan melakukan suatu kesalahan dihadapan Tuhan.

Daud memerintahkan Yoab, panglimanya, untuk menghitung jumlah rakyat yang ada saat itu. Dari hasil sensus tersebut didapati ada satu juta orang lebih yang mampu untuk berperang. Sekilas apa yang dilakukan oleh Daud tersebut merupakan hal yang wajar. Tetapi ternyata, Tuhan Allah melihat hal tersebut sebagai seatu kejahatan.

Tuhan melihat hal itu sebagai kejahatan karena perhitungan yang dilakukan Daud bertujuan untuk memperkuat pertahanan bangsa Israel terhadap serangan musuh. Daud merasa semua kemenangan yang diperoleh bangsa Israel adalah karena kehebatan dan kekuatan pasukan Israel sendiri.

Tanpa sadar Daud menjadi bergantung pada jumlah tentara daripada mengandalkan Tuhan. Daud lupa bahwa Tuhanlah yang menyertai dan memimpin mereka sehingga dapat selalu memperoleh kemenangan. Namun, sebagai orang yang bergaul Karib dengan Tuhan, Daud pun segera menyadari kesalahannya.

2 Samuel 24:10 (TB) Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat, lalu berkatalah Daud kepada TUHAN: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, TUHAN, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh."

Selalu Ada Konsekuensi Dari Setiap Kesalahan

Meskipun demikian, Daud tetap harus menghadapi konsekuensi dan disiplin dari Tuhan agar dapat menghancurkan semua kebanggaan dan kesombongan dirinya. Daud pun diperhadapkan pada tiga pilihan disiplin dari Tuhan, yakni tiga tahun masa kelaparan, tiga bulan dikejar-kejar oleh musuh, atau tiga hari mengalami penyakit sampar.

Daud menjatuhkan pilihan pada opsi ketiga. Ia memilih opsi ketiga itu karena baginya lebih baik menggantungkan diri pada kemurahan Tuhan, daripada kepada manusia. Hal itupun terjadi. Ada banyak orang Israel yang mati karena sampar.

Peristiwa ini mendatangkan penyesalan yang begitu mendalam bagi diri Daud. Malaikat Tuhan memberikan sebuah petunjuk kepada Daud melalui Gad, mengenai apa yang harus ia lakukan sebagai jalan pendamaian bagi bangsa Israel.

Daud diminta untuk mendirikan mezbah bagi Tuhan serta mempersembahkan korban bakaran. Setelah Daud melakukan semuanya itu, Tuhan pun bertindak. Seketika itu juga tulah sampar yang menimpa bangsa Israel berhenti.

Berjaga-jaga Terhadap Perangkap Iblis

Kisah tersebut mengingatkan kita bahwa kita adalah manusia yang lemah, yang masih sering jatuh ke dalam pencobaan dan kesalahan. Bahkan orang yang memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan seperti Daud masih bisa melakukan dosa dan kesalahan.

Oleh sebab itulah Firman Tuhan selalu mengingatkan kita agar senantiasa berjaga-jaga sehingga tidak jatuh dalam perangkap Iblis. Tetapi sebagaimana Daud, kita sebagai anak-anak Tuhan harus segera menyadari kesalahan kita.

Allah Roh Kudus sudah ada di dalam diri kita. Dialah yang akan selalu mengingatkan dan menasihati kita. Tapi maukah kita mendengarkanNya dan kemudian dengan rendah hati menyadari setiap kesalahan dan dosa kita?


Bertobat Dengan Jalan Mendirikan Mezbah 

Ketika kita menyadari kesalahan dan dosa kita, hal selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah bertobat. Seperti yang dilakukan oleh Daud, dirikanlah mezbah bagi Tuhan. Mezbah itu berbicara tentang pendamaian antara manusia dengan Tuhan.

Kristus telah menjadi korban penghapusan dosa bagi kita. Yang perlu kita lakukan adalah datang kepadaNya. mengakui segala kesalahan dan dosa kita, kemudian mengizinkan Tuhan untuk bertakhta serta memimpin kembali hidup kita.

Jadi ketika melakukan kesalahan dan dosa, segera sadari, setelah itu melangkahlah dalam pertobatan. Jangan hanya berhenti pada langkah menyadari, tetapi bertobatlah dengan berbalik kepada Tuhan dan mendirikan mezbah bagiNya. Mendirikan Mezbah berarti mempersilahkan Tuhan bertakhta dan memimpin hidup kita. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati 

Posting Komentar untuk "Bertobat Bukan Sekedar Sadar Akan Dosa Tetapi..."