Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berdoa Dengan Mengandalkan Roh Kudus

Pernahkah kita berada dalam situasi yang mengancam jiwa kita? Apa yang akan kita lakukan?

Suatu hari selepas peristiwa Pentakosta, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh di gerbang bait Allah yang bernama gerbang indah. Orang lumpuh itupun berjalan dan memuliakan Allah sambil mengikuti Petrus dan Yohanes masuk kedalam bait Allah.

Kehadiran seorang lumpuh yang kemudian dapat berjalan menarik perhatian banyak orang. Sebab orang lumpuh itu sudah dikenal orang banyak selama bertahun-tahun sebagai orang yang meminta sedekah. Alkitab mencatat bahwa sudah 40 tahun dia mengalami lumpuh bahkan sejak dari lahirnya. Namun hari itu dia berjalan dan memuliakan Allah. 

Orang banyak yang merasa keheranan segera mengerumuni dia untuk bertanya bagaimana dia bisa berjalan. Siapa dan dengan cara bagaimana orang menyembuhkan dia. Merekapun bertanya kepada Petrus dan Yohanes. Kedua rasul itupun menjawab bahwa orang lumpuh itu sembuh karena iman kepada Yesus Kristus orang Nazaret yang belum lama ini mereka salibkan.

Rupanya peristiwa itu membuat imam-imam kepala dan orang Saduki menjadi marah.

Kisah Para Rasul 4:1-2 (TB) Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.

Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.

Petrus dan Yohanes pun ditangkap dan ditahan. Keesokan harinya mereka disidang. Namun tidak ditemukan unsur kejahatan atau pidana apapun yang bisa menyebabkan mereka dipenjara, sehingga mereka dibebaskan. Tetapi sebelum dibebaskan mereka dibawa masuk keruangan terpisah dari sidang dan diancam dengan keras untuk berhenti bersaksi dan memberitakan tentang Yesus Kristus.

Jelas kedua rasul itu menolak dan berkata bahwa mereka akan tetap bersaksi tentang apa yang mereka lihat dan dengar mengenai Yesus Kristus. Setelah itu mereka pulang dan menceritakan segala sesuatu kepada teman-teman mereka termasuk ancaman yang mereka terima.

Teman-teman yang mendengar hal tersebut bereaksi dengan berseru dan berdoa kepada Tuhan.

Kisah Para Rasul 4:23-24 (TB) Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. 

Dari reaksi teman-teman Petrus dan Yohanes kita akan belajar bagaimana berdoa dan mengandalkan Roh Kudus menjadi kunci untuk dapat bertahan dan terus bersaksi tentang Yesus ditengah situasi yang mengancam kehidupan kita.

Mungkin kita tidak mengalami ancaman secara fisik seperti ancaman pembunuhan, ancaman penganiayaan dsb. Namun bentuk ancaman dalam kehidupan kita bisa berupa kesehatan yang mengancam, keuangan yang mengancam, atau hubungan dalam keluarga yang sedang terancam hancur.

Ditengah situasi-situasi yang mengancam kehidupan kita, mari kita belajar untuk berdoa kepada Tuhan. Bukan hanya sekedar berdoa, tetapi berdoa dengan mengandalkan Roh Kudus. 

Roh Kudus adalah Pribadi yang menolong kita dalam segala hal, termasuk menolong kita dalam berdoa. Ketika dituntun Roh-Nya dalam doa, kita diarahkan untuk berdoa secara benar.

Apa yang terjadi ketika doa-doa kita dituntun Roh Kudus?

1. Berdoa Dengan Percaya Akan Kuasa Tuhan

Kisah Para Rasul 4:24 (TB)  

Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. 

Respon pertama yang dilakukan oleh teman-teman Petrus dan Yohanes adalah berseru kepada Tuhan dengan menyatakan kuasa Tuhan. Bahwa Tuhan adalah Tuhan yang berkuasa atas langit dan bumi, laut dan segala isinya sebab Tuhanlah yang menciptakan itu semua.

Ketika kita berdoa dengan pimpinan Roh Kudus, maka kita akan berdoa dengan keyakinan penuh akan kuasa Tuhan. Kuasa Tuhan menjadi hal pertama yang kita ingat dan percaya saat berseru kepada-Nya. Hal pertama apa yang kita ingat dan percaya saat menghadapi persoalan? Kuasa Tuhan Atau Ketakutan?

Ketika kesehatan kita terancam, keuangan kita terancam, hubungan kita terancam ingat dan yakinlah akan kuasa Tuhan yang sanggup mengubah masalah menjadi berkat.

Hari-hari ini isu resesi ekonomi begitu sering didengar. Ada kekuatiran akan terjadinya krisis ekonomi. Namun percayalah, Tuhan berkuasa atas segalanya termasuk atas keadaan ekonomi bangsa kita. 

Dalam Alkitab, bangsa Israel pun pernah mengalami resesi ekonomi yang begitu parah. Harga barang-barang menjadi mahal dan tak masuk akal, bahkan terjadi kelaparan diseluruh negeri.

2 Raja-raja 6:25 (TB) Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.

2 Raja-raja 6:28-29 (TB) Kemudian bertanyalah raja kepadanya: "Ada apa?" Jawab perempuan itu: "Perempuan ini berkata kepadaku: Berilah anakmu laki-laki, supaya kita makan dia pada hari ini, dan besok akan kita makan anakku laki-laki.

Jadi kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku berkata kepadanya pada hari berikutnya: Berilah anakmu, supaya kita makan dia, maka perempuan ini menyembunyikan anaknya." 

Situasi di Israel sungguh memprihatinkan. Kelaparan akibat harga kebutuhan yang melambung tinggi hingga ada yang secara tragis memakan anak sendiri menjadi gambaran betapa hancurnya ekonomi bangsa Israel kala itu. Namun ditengah situasi seperti itu, Tuhan menunjukkan kuasaNya.

Elisa yang merupakan nabi Tuhan saat itu menyampaikan Firman Tuhan yang sangat mustahil terjadi. Elisa berkata bahwa besok harga-harga barang kebutuhan seperti tepung dan jelai akan kembali normal.

2 Raja-raja 7:1, 16 (TB) Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."

Tentu secara manusia ini mustahil. Namun kuasa Tuhan tak terbatas. Dengan kuasaNya dan caranya yang ajaib dan tak terpikirkan, Firman Tuhan yang disampaikan nabi Elisa itupun benar-benar terjadi.

2 Raja-raja 7:16 (TB)  Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.

Oleh karena itu, saat dalam situasi yang sulit percayalah bahwa kuasa Tuhan tidak pernah terbatas dan sanggup melakukan keajaiban. Tuhan punya banyak cara untuk bisa menolong kita.

2. Berdoa Dengan Percaya Akan Firman Tuhan

Kisah Para Rasul 4:25-26 (TB)  

Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. 

Hal kedua yang dilakukan para murid saat dalam ancaman adalah berdoa dengan percaya dan ingat akan Firman Tuhan. Mereka berseru bahwa segala yang terjadi kepada mereka saat itu sudah difirmankan oleh Tuhan.

Alkitab adalah petunjuk kehidupan yang Tuhan anugerahkan bagi hidup kita, disanalah tertulis dengan jelas akan berbagai persoalan dan bagaimana Tuhan menolong setiap orang yang percaya.

Berdoa Dengan Percaya akan kuasa Firman Tuhan membuat kita kuat, Roh Kudus yang mengingatkan kita akan setiap Firman Tuhan yang telah kita dengar (Yoh 14:26)

Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Ujian di sekolah biasanya diadakan diakhir semester. Setelah belajar satu semester penuh, maka kita akan diuji berkenaan dengan apa yang sudah kita pelajari sepanjang satu semester. Bisa dibayangkan bahwa pelajaran yang kita pelajari selama satu semester harus dipelajari dan diingat sehingga dapat lulus ujian. Sementara kemampuan kita untuk mengingat itu terbatas.

Oleh karena itu, saya ketika sekolah dulu selalu berdoa agar Tuhan mengingatkan saya tentang apa yang sudah saya pelajari. Dengan berdoa demikian, maka kewajiban dan konsekuensinya adalah saya harus belajar. Sebab jika tidak belajar, maka apa yang Tuhan akan ingatkan pada saya?

Demikian juga dalam hal rohani. Roh Kudus akan mengingatkan kita mengenai janji Firman Tuhan saat kita menghadapi situasi yang tidak mengenakan atau berada dalam ancaman seperti yang dialami para murid. Namun kewajiban dan konsekuensinya adalah kita harus belajar Firman Tuhan.

Untuk menghadapi situasi sulit kita memerlukan iman. Sedangkan iman itu timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan.

1 Yohanes 5:4 (TB) sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Roma 10:17 (TB) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. 

Inilah pentingnya belajar Firman Tuhan. Pastikan kita belajar mendengar dan merenungkan Firman Tuhan sehingga saat kita menghadapi persoalan dan berdoa kepada Tuhan, Roh Kudus akan mengingatkan Firman Tuhan pada kita. Dengan demikian akan timbul iman yang pada akhirnya bisa mengalahkan dunia dan segala persoalannya. 

3. Berdoa Dengan Percaya Akan Mujizat Tuhan

Kisah Para Rasul 4:30 “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus” 

Ada masalah yang dapat deselesaikan dengan tuntunan hikmat Tuhan dan dibereskan dengan langkah-langkah tertentu. Tetapi ada juga keadaan yang hanya dapat diselesaikan dengan mukjizat-Nya. 

Persoalan yang dapat diselesaikan dengan hikmat misalkan saja, sakit maka solusinya adalah berobat dan memperbaiki pola hidup dan pola makan. Jika itu masalah ekonomi, maka bisa diatasi dengan cara belajar mengatur keuangan dengan baik dan bekerja lebih keras lagi. Jika itu masalah hubungan, maka belajarlah mengasihi dan mengampuni orang lain.

Namun demikian ada pula persoalan yang sudah kita coba menyelesaikan dengan hikmat dan langkah-langkah iman, ternyata masih belum bisa teratasi. Maka kita perlu Mujizat dari Tuhan.

Misalkan saja mengalami sakit dan sudah berobat, namun secara medis dokter angkat tangan. Maka disini kita perlu Mujizat dari Tuhan. Ekonomi yang menjadi kurang karena musibah atau ditipu orang. Maka percayalah masih ada Tuhan yang dapat memulihkan keadaan ekonomi kita. 

Atau kita mengalami masalah hubungan dan sudah belajar mengasihi dan mengampuni orang lain. Tetapi justru orang tersebut masih tidak mau berbaikan dengan kita. Maka serahkan saja kepada Tuhan. Biar Tuhan yang melembutkan hati orang tersebut.

Intinya kita melakukan bagian kita, selebihnya biarkan Tuhan yang bertindak dan menyatakan mujizatnya bagi kita.

Para murid yang berada dalam penganiayaan kemudian berseru kepada Tuhan agar Ia menyatakan karya mukjizat. Yang terjadi selanjutnya adalah goyangnya tempat mereka berkumpul dan akhirnya mereka makin berani bersaksi.

Mujizat yang paling besar yang dialami para murid bukan sekedar itu, melainkan bagaimanaa cara hidup mereka yang berubah menjadi seperti Kristus. Itulah sebabnya setelah peristiwa tersebut yang dicatat selanjutnya adalah bagaimana cara hidup jemaat mula-mula (Kis 4:32-37)

Setelah sakit menjadi sembuh, ekonomi dipulihkan, hubungan dipulihkan pastikan kita juga mengalami perubahan cara hidup menjadi seperti Kristus. Inilah Mujizat yang perlu kita alami agar kita dapat menjadi saksi. Mujizat perubahan hidup kita inilah yang akan berdampak kepada kehidupan kekal kita nanti bersama dengan Tuhan.

Ketiga hal inilah yang akan membuat kita bisa mengalami terobosan dalam doa-doa kita. Saat kita mengandalkan Roh Kudus dalam doa, maka doa kita akan menjadi doa yang penuh dengan kuasa Tuhan, penuh dengan kekuatan Firman Tuhan dan kita akan mengalami Mujizat yang daripada Tuhan. Aminn

Posting Komentar untuk "Berdoa Dengan Mengandalkan Roh Kudus "