Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasih Mesra Dalam Keluarga

Dalam Alkitab frasa kasih mesra itu hanya terdapat dalam 3 ayat Alkitab, yakni Efesus 4:32, Filipi 1:8, dan Filipi 2:1

Efesus 4:32 (TB)  Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Filipi 1:8 (TB)  Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.

Filipi 2:1 (TB)  Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

Dari tiga ayat tersebut bisa disimpulkan bahwa kasih mesra itu tidak bisa dipisahkan dari kasih Kristus. Jadi kasih mesra yang dimaksudkan dalam Alkitab itu berbeda dengan kasih mesra yang dikenal oleh dunia.

Kasih mesra dalam dunia itu seringkali hanya dimaknai sebagai sebuah romantisme belaka. Artinya cinta yang hanya berdasarkan pada perasaan semata. Padahal perasaan itu suatu hal yang sangat mudah berubah. Saat ini kita senang, lima menit yang akan datang bisa saja sebaliknya.

Maka jangan heran jika banyak pasangan suami-istri menjadi kecewa satu dengan yang lain karena merasa pasangannya sudah jauh berubah dibandingkan saat masih berpacaran. Hal ini karena cinta romantisme seseorang cenderung berubah bahkan mungkin berkurang.

Itulah pentingnya bagi kita untuk meladaskan kasih mesra dalam keluarga kita diatas kasih Kristus. Dalam kekristenan kasih itu bukan sekedar perasaan, kasih itu pribadi Allah sendiri. Allah adalah kasih. Dari Dialah kita belajar tentang kasih. Tuhan adalah sumber kasih itu sendiri.

Mungkin ada yang berkata, "kok semuanya harus dihubungkan dengan Kristus, sok rohani sekali" "kasih mesra yang tinggal mesra-mesraan aja sudah, apa urusannya dengan Tuhan?".

Mau kita menolak seperti apapun, faktanya seperti Firman Tuhan sudah katakan bahwa diluar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Termasuk untuk membangun kemesraan dalam keluarga, kita memerlukan Tuhan.

Ada banyak contoh yang bisa kita lihat. Keluarga yang terlihat harmonis bahkan kerapkali mengumbar kemesraan di media sosial tiba-tiba harus mengakhiri pernikahan dengan perceraian. Mengapa demikian? Karena kemesraan yang ada hanya berdasarkan romantisme belaka, alias berdasarkan perasaan semata. Sehingga saat perasaan ini berubah, kasih mesra pun berakhir sudah.

Akan berbeda jika seseorang melandaskan hubungannya dalam keluarga dengan kasih Kristus. Akan ada pertengkaran namun tidak akan sampai menghancurkan. Sebab mereka tahu dan mau belajar tentang kasih mesra didalam Kristus.

Bagaimana cara membangun kasih mesra dalam keluarga?

Kasih mesra yang sejati tentu adalah kasih mesra yang dapat membuat keluarga kita merasakan suasana Sorga. Seperti pujian yang mengatakan "Keluargaku Adalah Sorgaku".

Sorga adalah tempat yang penuh dengan kasih mesra, dimana Kristus mengorbankan segalanya agar dapat membuat kita hidup bersama denganNya dalam kasih mesra di Sorga.

Kalau kita ingin Keluarga kita merasakan kasih mesra Kristus, bawalah suasana Sorga itu hadir dalam keluarga kita.

Bagaimana agar suasana Sorga itu kita rasakan dalam keluarga kita?

Untuk dapat merasakan suasana Sorga ada dalam keluarga kita, maka kita perlu menerapkan nilai-nilai sorga kedalam keluarga kita.


1. Sorga Adalah Tempat Yang Penuh Dengan Pujian

Apabila kita membaca kita Wahyu dan Daniel, maka kita akan mendapati bahwa di Sorga adalah tempat yang penuh dengan pujian.

Wahyu 4:9 (TB)  Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,

Di Sorga yang ada itu adalah pujian, bukan caci maki atau kata-kata yang merendahkan. Pujian adalah bentuk perhatian dan apresiasi. Pujian akan membangun kemesraan dan relasi hati dalam keluarga.

Dengan demikian apabila kita ingin merasakan suasana Sorga ada dalam keluarga kita, maka bawalah pujian itu juga hadir dalam keluarga kita.

Setiap orang pasti memiliki sisi positif atau kelebihan. Setiap tempramen memiliki sisi positif atau kelebihan. Misalkan orang sanguin, memang orang yang emosinya labil, tidak disiplin, tetapi dia seorang yang ramah, antusias dan berbelas kasih.

Memuji sisi baik suami, istri atau anak akan membuat mereka akan bersyukur dengan dirinya. Ingat bahwa perkataan kita itu berkuasa. Pujian akan membuat orang merasa diperhatikan, dicintai dan dihargai sehingga dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang bisa mensyukuri dirinya dan berbahagia.

2. Sorga Adalah Tempat Menerima Perbedaan

Alkitab mengatakan bahwa Sorga adalah tempat bersatunya segala kaum suku dan bangsa bersama dengan mahluk Sorga lainnya hidup bersama dengan Allah.

Wahyu 7:9 (TB)  Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Seperti Sorga, keluarga terdiri dari pribadi-pribadi yang berbeda namun menjadi satu. Suami, istri dan anak itu pasti memiliki perbedaan. Namun sebagaimana Sorga menyatukan berbagai bangsa, suku, kaum dan bahasa, keluarga pun demikian.

Kemesraan akan tercipta bila satu dengan yang lain dapat menerima perbedaan. Ada banyak perbedaan yang bisa kita lihat dalam kehidupan keluarga

#Perbedaan Bahasa Kasih

Bahasa kasih itu ada lima jenis. Dengan memahami bahasa kasih pasangan ataupun anak dan keluarga kita yang lain, akan memudahkan kita untuk bersikap dan memahami apa yang mereka inginkan sehingga mereka akan merasa dicintai dan pada akhirnya menumbuhkan kemesraan.

5 Bahasa Cinta atau Love Language :

1. Physical Touch
Bahasa cinta sentuhan fisik berarti senang melakukan kontak fisik dengan orang terdekat. Menurut mereka, kontak fisik menjadi satu cara dalam menunjukkan rasa sayang mereka.

Mereka yang termasuk bahasa cintanya sentuhan fisik senang menunjukkan rasa sayangnya dengan cara menyentuh, membelai dan lain sebagainya. Sebaliknya bila ia tidak mendapat sentuhan fisik yang cukup dari pasangan, mereka cenderung merasa diabaikan dan tak disayangi.

2. Quality Time
Bagi mereka yang bahasa cintanya quality time, mereka akan senang menunjukkan rasa cintanya dengan selalu menghabiskan waktu bersama orang terkasih. Tidak peduli apapun kegiatannya yang penting bisa selalu bersama. Mereka akan merasa waktu yang dihabiskan terasa berkualitas.

Orang yang memiliki bahasa cinta berupa quality time akan kecewa bila waktu yang seharusnya dihabiskan bersama, terganggu hal lainnya yang membuat waktu berlalu tak maksimal.

3. Acts of Service
Orang yang mempunyai bahasa cinta acts of service, senang melayani pasangannya. Sebaliknya mereka pun akan merasa diabaikan jika pasangan tidak melayani mereka.

Melayani yang dimaksudkan disini bisa berupa hal-hal sederhana seperti mengingatkan dan menyiapkan makanan, menjemput, atau sekadar selalu ada saat dia butuh tempat bercerita.

4. Words of Affirmation
Wujud kasih yang diberikan dan diinginkan oleh kelompok orang ini adalah melalui kata-kata atau secara verbal. Mereka senang dipuji dan dibangkitkan rasa percaya dirinya.

Misalnya dengan mengucapkan hal sederhana seperti "terima kasih sudah membantuku mengerjakan ini" atau "i love you", maka orang tipikal ini akan sangat merasa dihargai dan senang hatinya

5. Receiving Gifts
Orang dengan bahasa kasih ini senang bila diberikan hadiah atau materi. Bukan berarti matrealistis karena mereka tak menuntut atau menilai barang yang diberikan harus mahal harganya,  namun menurut mereka barang yang diberikan oleh pasangan memiliki kesan dan begitu berharga.

#Perbedaan Latar Belakang Budaya

Suami istri dibesarkan ditengah keluarga yang berbeda dengan cara mendidik, situasi dan lingkungan yang berbeda. Hal tersebut tentu menciptakan kebiasaan yang berbeda dan kerapkali masih terbawa saat sudah menikah atau membangun keluarga.

Oleh karena itu, memahami latar belakang pasangan juga menjadi sesuatu hal yang penting agar bisa menerima perilaku yang ditimbulkan oleh hal tersebut.

Contohnya, istri saya sering lupa kunci pintu atau kunci pintu tertinggal dipintu. Awalnya saya jengkel dan ngomel karena itu terjadi tidak hanya sekali, namun beberapa kali. Tetapi setelah saya merenungkan dan bertanya-tanya dalam hati mengapa bisa begitu. Jawabnya sedikit menggelitik.

Rumah istri saya itu ada di perkampungan pedalaman Kalimantan. Dimana kebanyakan rumah jaman waktu istri saya kecil itu tidak ada kunci. Rumah ditutup seadanya hanya menggunakan kayu dan itu sudah aman. Dengan demikian dia tidak pernah mengunci pintu. Inilah penyebab mengapa dia sering lupa kunci pintu.

#Perbedaan Tempramen

Istri sanguin suka lupa naruh barang, saya ingatkan
Saya pendiam susah bersosialisasi, istri ramah dan mudah bergaul

Memahami tempramen pasangan, atau anak atau keluarga akan membantu kita bersikap dan berespon benar terhadap kebiasaan mereka.


3. Sorga itu Tempat Menjalani Kebersamaan

Kerinduan Tuhan Yesus yang terdalam adalah dapat kembali hidup bersama dengan kita orang yang percaya

Yohanes 14:3 (TB)  Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Bagi saya ini adalah salah satu ayat atau perkataan Tuhan Yesus yang paling romantis dan menunjukkan kasih mesra. Betapa rindunya Tuhan untuk hidup bersama dengan kita.

Ini juga yang seharusnya terjadi dalam keluarga kita. Suasana kebersamaan yang penuh sukacita perlu dibangun dalam keluarga agar Sorga itu hadir dalam keluarga kita.

Keluarga bukan menjadi sesuatu yang menegangkan namun sesuatu yang menyenangkan. Rumah menjadi tempat yang selalu kita rindukan untuk kembali, karena disana penuh dengan damai dalam kebersamaan orang-orang yang ada didalamnya.

Bersama dengan Kebersamaan itu berbeda.

Cerita Anak Punk, tidak mau kembali kerumah dan memilih hidup dijalanan. Mereka berkata untuk apa kembali kerumah yang seperti neraka. Setiap orang dalam rumahnya hanya sibuk dengan dirinya masing-masing. Bersama tanpa kebersamaan.

Sebagian dari mereka bukan tuna wisma. Bahkan bukan orang susah, sebaliknya punya keluarga yang hidup mewah. Namun mereka memilih bersama dengan temannya dijalan karena disanalah mereka merasakan kebersamaan.

Selama ada cinta, kebersamaan itu akan selalu menyenangkan. Ingat saat pacaran dulu rasanya ingin selalu bersama dan bertemu, sekarang berkata bosan? Coba bangun kebersamaan yang menyenangkan sehingga Sorga itu hadir dalam keluarga kita.

Keluarga yang penuh pujian dan apresiasi, dapat menerima perbedaan, serta bisa membangun kebersamaan yang menyenangkan akan merasakan kasih mesra itu hidup dalam keluarga sehingga kita dapat berkata "Keluargaku Adalah Sorgaku". Bukan hanya sebagai penggalan lirik lagu, bukan pula sebagai jargon semata, namun benar-benar kita rasakan nyata dalam keluarga kita. Aminn..

Posting Komentar untuk "Kasih Mesra Dalam Keluarga "