Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MELAWAN VIRUS PERPECAHAN

Saat ini dunia sedang mengalami wabah virus Corona yang membuat tatanan dunia berubah. Semua sektor kehidupan terkena dampak. Namun ternyata bukan hanya virus Corona yang harus dihadapi orang percaya. Ada satu virus lagi yang perlu diwaspadai oleh orang percaya, yaitu virus perpecahan.

Bacaan : 1 KORINTUS 1:10-17 ; 3:1-9

BAHAYA VIRUS PERPECAHAN

Perpecahan adalah salah satu senjata iblis untuk menghancurkan orang percaya. Hal ini sudah dilakukan dari jaman Adam dan Hawa. Namun ternyata cara ini masih ampuh sampai saat ini. Perpecahan ada dimana-mana termasuk dalam gereja dan keluarga Kristen.

1. TIDAK ADA YANG KEBAL

Perpecahan merupakan hal yang kerap terjadi dalam sebuah komunitas. Baik dalam lingkup besar maupun kecil. Perpecahan bisa saja terjadi di dalam sebuah bangsa, komunitas bersama seperti gereja dan organisasi lain maupun dalam komunitas terkecil seperti keluarga. Artinya tidak ada yang kebal terhadap masalah perpecahan ini.

Korintus merupakan jemaat atau gereja yang penuh dengan berkat dan karunia rohani. Korintus adalah salah satu kota terbesar, termakmur dan terpenting di dalam kekaisaran Roma, dengan penduduk sebanyak 400.000. Korintus pada jalan raya perdagangan kekaisaran dan pelabuhannya ramai disinggahi armada  perdagangan sedunia.

Hal ini menggambarkan bahwa berkat dan karunia rohani tidak menjamin sebuah komunitas kristen bebas dari perpecahan. Bisa diibaratkan bahwa perpecahan seperti sebuah virus yang bisa menjangkit kepada siapa saja tanpa pandang bulu, tua muda, kaya miskin, berpendidikan maupun tidak, semua bisa saja terkena virus.

2. TIDAK TERLIHAT GEJALA AWALNYA

Perpecahan dapat menghancurkan sebuah komunitas bila tidak segera ditangani. Virus merupakan sesuatu yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat secara kasat mata. Namun bila sudah menjangkit kepada seseorang, maka virus akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bahkan kematian. Demikian juga dengan perpecahan. Seringkali tidak disadari oleh orang, namun ternyata virus perpecahan sudah mulai menjangkit.

Perpecahan sesungguhnya tidak terjadi pada perilaku, namun dalam hati dan pikiran. Perilaku hanyalah manifestasi dari perpecahan yang ada dalam hati dan pikiran. Sekelompok orang bisa saja terlihat tidak ada perpecahan, namun bila dihati mereka mulai muncul iri hati, sakit hati dan kebencian satu dengan yg lain, maka sebenarnya mereka mulai terjangkit virus perpecahan. 

3. PEMICUNYA HAL-HAL KECIL/SEPELE

Selain tidak ada yang kebal dan gejala awalnya tidak terlihat, virus perpecahan juga berbahaya karena pemicunya seringkali adalah hal-hal kecil dan sepele yang dinamakan perbedaan. Apa yg terjadi di Korintus adalah contoh nyata bahwa perpecahan disana dipicu dari hal yang kecil yaitu masalah mengidolakan pemimpin.

Ada yang mengidolakan Paulus, ada yang mengidolakan Kefas, ada yang mengidolakan Apolos. Paulus dianggap sebagai Bapa rohani, Kefas dianggap sebagai Rasul, Apolos dianggap sebagai Guru dan Pembela iman Kristen. Bila kita renungkan, hal ini terjadi hanya karena perbedaan kesukaan terhadap seorang tokoh.

Bukankah ini juga yang banyak terjadi dalam bangsa, gereja ataupun keluarga? Dalam bangsa dan negara, perbedaan keyakinan, perbedaan pilihan politik sering menjadi pemicu perpecahan. Dalam gereja perbedaan pola pikir dan mengidolakan pemimpin bisa menjadi pemicu perpecahan. Dalam keluarga perbedaan kesukaan terhadap suatu hal, perbedaan sikap dan pendapat sering menjadi pemicu perpecahan.

CARA MELAWAN VIRUS PERPECAHAN

Apabila perpecahan seringkali ditimbulkan dari perbedaan-perbedaan yang ada, maka cara melawannya adalah dengan menyatukan perbedaan tersebut. Menyatukan bukan berarti menyamakan. Setiap pribadi manusia tidak diciptakan dengan sama persis. Perbedaan adalah sesuatu yang Tuhan ciptakan. Perbedaan bukan untuk disamakan namun disatukan menjadi sebuah harmoni. Perlu adanya sikap menghargai perbedaan.

JADIKAN TUHAN SEBAGAI PUSAT HIDUP

Kunci dalam melawan virus perpecahan adalah dengan menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan. Dengan menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup, maka segala perbedaan akan dapat disatukan. Hal yang perlu dilakukan agar dapat menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan adalah :

1. BERTUMBUH KEARAH KRISTUS

Dalam 1 Korintus 3:1-9 Paulus mengingatkan bahwa yang paling penting adalah Tuhan yg memberi pertumbuhan. Paulus juga mengingatkan bahwa perselisihan atau perpecahan adalah tanda ketidakdewasaan. Oleh sebab itu, untuk dapat mengatasi perbedaan, maka setiap pribadi dalam suatu komunitas harus bertumbuh menjadi dewasa.

2. MELIBATKAN TUHAN DALAM SETIAP PERSOALAN

Dalam 1 Korintus 3:9 Paulus mengingatkan bahwa kita adalah kawan sekerja Allah, artinya dalam segala tindakan yg kita lakukan harus melibatkan Tuhan sebagai rekan kerja. Kita tidak bisa dan tidak boleh mengambil keputusan secara sepihak. Segala sesuatu harus berdasarkan hikmat dan pertimbangan bersama Tuhan. Disini diperlukan jeda kehidupan, agar kita dapat melibatkan Tuhan dalam setiap persoalan. 

Posting Komentar untuk "MELAWAN VIRUS PERPECAHAN"