Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Iman dalam Kehidupan

Iman memiliki makna yang penting dalam kehidupan. Hidup dan mati ditentukan oleh iman, secara mendasar hal ini berbicara mengenai keselamatan. Tanpa iman kepada Tuhan, manusia pasti binasa. Yang menentukan kita hidup atau tidak bukan harta, kekuasaan, atau jabatan, melainkan iman. Oleh karena itulah penting bagi kita untuk mengerti makna iman dalam kehidupan.

Kisah mengenai Lazarus dan orang kaya membuat kita menyadari pentingnya iman dalam kehidupan. Kedudukan mereka dalam kekekalan bukan soal harta melainkan iman. Seandainya orang kaya itu yang memiliki iman kepada Tuhan, sedangkan Lazarus tidak, maka niscaya orang kaya itu yang ada dipangkuan Abraham dan Lazarus berada di tempat penghukuman.

Iman berbicara mengenai bagaimana kita menjalani hidup. Iman akan membuat hidup kita menjadi lebih hidup dan dapat menjadi berkat.

Roma 1:17 (TB)  Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Ada 3 Makna Iman dalam Kehidupan:

1. Iman itu Aman

Roma 1:16 (TB)  Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

Iman membuat kita aman bukan hanya di dunia tetapi juga keselamatan kita di dalam kekekalan nanti. Iman menjamin kita mendapat keselamatan. Iman membuat hidup kita selalu merasa aman karena hidup kita sudah dijamin.

Bila kita merenungkan hidup ini, apa sih yang paling penting dalam kehidupan? Jawabannya adalah keselamatan. Sebab keselamatan tidak dapat dibeli dan diperoleh dengan cara apapun kecuali dengan iman kita kepada Tuhan.

Di dunia ini banyak orang yang memiliki kekayaan berlimpah, namun tidak bisa menikmati hidup, karena merasa tidak aman. Orang kaya biasanya justru tidak bisa tidur karena takut hartanya hilang atau terlalu sibuk memikirkan pekerjaan dan bisnis karena takut mengalami kebangkrutan.

Demikian pula orang miskin juga seringkali tidak merasa aman. Bukan karena takut dicuri atau mengalami kebangkrutan karena mereka memang tidak memiliki harta benda. Namun seringkali mereka tidak bisa tidur karena memikiran apakah besok masih bisa makan atau tidak.

Dunia ini memang penuh masalah dan persoalan. Tetapi bila kita merenungkannya, apa sih resiko paling parah dari masalah ? Resiko paling parah dari sebuah masalah atau persoalan di dunia ini adalah kematian. Orang tidak punya uang tidak bisa makan kemudian sakit dan tidak bisa berobat, pada akhirnya mati.

Kematian menjadi sesuatu hal yang sangat menakutkan dan sering membuat seseorang tidak bisa hidup tenang dan aman. Disinilah letak pentingnya memiliki iman. Apabila kita memiliki iman kepada Tuhan Yesus, maka ada jaminan keselamatan bagi kita. Kalau pun kita harus mati karena persoalan hidup kita, maka hidup kita sudah dijamin akan berada di Sorga bersama dengan Tuhan.

Kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjadi kekauatan bagi kita. Apa yang membuat mereka tetap merasa aman ketika diperhadapkan dengan perapian yang menyala-nyala adalah karena iman mereka kepada Tuhan. 

Mereka berani berkata bahwa sekalipun Tuhan tidak menolong mereka, namun mereka akan tetap percaya dan menyembah kepada Tuhan. Pada akhir cerita justru mereka mendapat pemeliharaan dan pertolongan Tuhan yang ajaib. Mereka tidak hangus terbakar. 

Iman akan membawa rasa aman dalam hidup kita, bahkan akan membuat kita mengalami pertolongan Tuhan yang ajaib. Sebaliknya kekuatiran akan membuat kita tidak dapat menikmati hidup.

2. Iman itu Intim 

Luk 5:1-4 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

Iman itu intim artinya iman itu akan membawa hidup kita dekat dengan Tuhan. Salah satu hal yang seringkali membuat kita dekat dengan Tuhan adalah pengalaman pribadi kita dengan Tuhan.

Pada Lukas 5:1-2 terjadi situasi yang saling bertolak belakang. Di satu sisi orang banyak sedang antusias mendengarkan pengajaran Yesus, di sisi lain Simon dan teman-temannya sedang letih, lesu serta tanpa hasil.

Hal tersebut menjadi penggambaran kehidupan kita. Kerap kali persoalan membuat kita terlalu letih untuk mendengarkan Tuhan berbicara atas hidup kita. Masalah membuat kita tidak dapat intim dengan Tuhan dan merasa Tuhan jauh dalam hidup kita. Padahal Tuhan selalu dekat dengan kita.

Seharusnya apapun situasinya kita tetap dekat dengan Tuhan. Iman akan membawa hidup kita selalu mendekat kepada Tuhan seperti Abraham yang disebut sebagai "Bapa orang beriman" atau Henokh yang bergaul karib dengan Tuhan sehingga terangkat ke Sorga.

Dalam Lukas 5:3 diceritakan bahwa Yesus mendekati Simon dan naik ke perahu. Yesus ingin mendekat kepada Simon yang sedang letih dan lesu. Demikian juga Yesus ingin masuk dalam perahu kehidupanmu.

Yesus memilih mendekat kepada Simon dan teman-temannya yang hanya beberapa orang jumlahnya daripada orang banyak yang sedang antusias mendengarkan-Nya. Yesus tidak hanya senang dengan jumlah orang, tetapi Dia juga senang dengan keintiman atau keakraban.

Selanjutnya dalam Lukas 5:4 Yesus berbicara secara pribadi dengan Simon mengenai situasi dan masalah yang sedang Simon hadapi. Hal ini juga menggambarkan bahwa Yesus mengerti kondisi hidupmu. Dan ingin memberi pertolongan.

Yesus berkata kepada Simon "bertolaklah ke tempat yang dalam". Tempat yang dalam berarti tempat dimana kita hanya bisa mengandalkan Tuhan, berbicara juga tempat dimana kita punya pengalaman pribadi bersama Tuhan. Persoalan seringkali dipakai Tuhan agar kita punya pengalaman bersama dengan Tuhan.

Sudah berapa lama kita tidak punya pengalaman pribadi dengan Tuhan?

Manusia cenderung suka tempat yang dangkal, dimana kita masih bisa mengandalkan kekuatan sendiri atau orang disekitar kita. Padahal pengalaman ditempat yang dalam itulah yang membuat kita dekat dengan Tuhan dan iman kita makin kuat.

Iman akan membuat kita dekat dengan Tuhan dan kedekatan kita dengan Tuhan akan membuat iman kita semakin kuat. Sebab iman itu intim dengan Tuhan.

3. Iman itu Amin 

Luk 5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Jika kita perhatikan cerita tersebut sebenarnya terjadi dialog yang menarik antara tukang kayu vs master nelayan. Yesus lahir dari keluarga tukang kayu dan juga berprofesi sebagai tukang kayu sebelum mulai pelayanannya. Sedangkan Simon adalah seorang nelayan yang sudah sering menangkap ikan. bisa dikatakan Simon adalah master di bidang menangkap ikan.

Secara logika, Simon lah yang lebih tahu persoalan menangkap ikan. Namun, karena dia percaya kepada Yesus, maka dia melakukan seperti yang Tuhan perintahkan. Iman itu amin artinya iman itu akan membuat kita melakukan perintah Tuhan.

Kalau kita menjadi Petrus, mungkin kita akan berdebat karena kita merasa lebih tahu persoalan yang sedang dihadapi. Apalagi kita sudah berusaha keras semalam suntuk namun memang tidak ada hasil. Dalam hidup ini seringkali kita lupa bahwa Yesus adalah Tuhan atas segalanya. Dia sangat mengerti persoalan hidup kita.

Iman kepada Tuhan menuntut ketaatan kita kepada Tuhan sekalipun terkadang hal tersebut diluar nalar kita. Iman yang dikerjakan akan menghasilkan sesuatu hal yang baik. Berikut beberapa hal yang akan kita peroleh bila mengerjakan iman dalam ketaatan kepada Tuhan:

  • Iman akan membuat kita diberkati untuk memberkati (Lukas 5:6), 
  • Iman membuat kita menyadari kebesaran Tuhan serta menyadari betapa kecil dan berdosanya kita (Luk 5:7-10a)
  • Iman membuat kita mengerti siapa kita dalam pandangan Tuhan (Luk 5:10b)
Iman memang mendatangkan berkat, tetapi iman juga membuat kita mengerti bahwa Yesus jauh lebih berharga dari berkat itu sendiri sebab Yesus adalah sumber berkat (Luk 5:11). Simon dan teman-temannya "meninggalkan segala sesuatu" termasuk ikan yang berhasil mereka tangkap. Bukan sedikit nilainya, karena bila dinilai dalam kondisi saat ini, ikan sebanyak itu dapat mencapai kurang lebih 80 juta rupiah.

Hal yang sama disadari oleh Paulus sehingga dia berkata dalam Filipi 3:7-8 "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus"

Itulah makna iman dalam kehidupan ini. Iman membuat kita aman, iman membawa hidup kita intim dengan Tuhan dan iman itu berarti amin artinya taat kepada perintah Tuhan. Selamat merenungkan dan mempraktekan iman dalam hidup saudara. Tuhan Yesus memberkati.


Posting Komentar untuk "Makna Iman dalam Kehidupan"