Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memperingati Hari Ibu Takkan Pernah Cukup

Hari ini adalah hari yang diperingati sebagai hari ibu. Hampir semua orang di Indonesia memperingati hari ini dengan mengirim ucapan selamat hari ibu. Media sosial pun dipenuhi dengan ucapan selamat hari ibu. 

Sejarah Peringatan Hari Ibu di Indonesia

Sejarah hari ibu sendiri sudah dimulai sejak 1928 pada saat diadakan Kongres perempuan untuk pertama kalinya tanggal 22 Desember. Pada perkembangannya hari ibu ditetapkan sebagai hari nasional bukan hari libur, melalui keputusan presiden nomor 316 tahun 1959.

Semangat yang ingin dibangun melalui hari ibu adalah semangat untuk menghargai perempuan yang ada di Indonesia yang sama-sama berjuang bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia. Jadi sebenarnya bukan sekedar untuk seorang ibu namun untuk seluruh wanita yang ada di bangsa ini. 

Peringatan Hari Ibu di Era Media Sosial

Berbicara soal hari ibu pada era media sosial seperti sekarang ini, ada hal yang cukup menggelitik bagi saya secara pribadi. Sebab tidak sedikit orang yang saya tahu sendiri bagaimana mereka memenuhi status dan story media sosial mereka dengan ucapan hari ibu. Namun pada kehidupan nyata mereka sama sekali tidak mengucapkan apa-apa kepada ibu mereka. 

Hal ini sungguh ironis sebab ibu mereka bukan di media sosial, ibu mereka ada di dunia nyata. Lalu untuk apa mereka mengumbar ucapan di media sosial namun tak berkata di dunia nyata bagi ibu mereka? Inilah fenomena yang terjadi hari-hari ini. Sungguh miris melihat hal ini terjadi. 

Bahkan ada seorang anak yang mengucapkan itu di media sosial padahal ibunya tak pernah bermain media sosial. Jangankan media sosial, handphone saja beliau tak punya. Sungguh membingungkan melihat realita seperti ini. 

Perenungan Tentang Hari Ibu

Bagaimana dengan kalian? Memilih mengucapkan hanya di media sosial atau langsung mendatangi ibu kalian, peluk dan cium kemudian ucapkan selamat hari ibu kepadanya. Kalaupun jauh, telepon atau video call ibu kalian dan ucapkan selamat hari ibu kepadanya secara langsung. Saya rasa ini jauh lebih bermakna dari sekadar mengumbar status dimedia sosial tanpa aksi nyata. 

Lagi pula, berbicara soal ibu adalah berbicara mengenai kasih yang tak pernah berhenti sampai kapanpun. Ibu adalah sosok yang selalu mengasihi anaknya dalam keadaan dan kondisi seperti apapun. Maka rasanya memperingati dan membalas kasih ibu tidaklah cukup hanya ketika memperingati hari ibu.


Mengucapkan selamat hari ibu hanyalah sebagian kecil dari rasa hormat dan kasih kita kepada seorang ibu. Hormat dan kasih yang harusnya kita berikan kepada ibu disepanjang kehidupan kita. 

Seperti rasa hormat dan kasih yang diberikan Tuhan Yesus kepada ibu-Nya ketika Yesus menjadi manusia. Mukjizat pertama yang dilakukan Yesus bisa dikatakan didorong oleh rasa hormat dan kasih Yesus kepada Maria ibu-Nya. 

Yohanes 2:4
Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."

Sekalipun bagi Yesus sebenarnya belum tiba saatnya untuk dia melakukan tanda mukjizat, namun karena Maria ibu-Nya yang meminta, maka Yesus pun melakukan mukjizat mengubah air menjadi anggur. Dari hal ini kita dapat melihat betapa Yesus menghormati dan mengasihi Maria ibu-Nya. 

Hal yang sama juga terlihat ketika Yesus menitipkan Maria ibu-Nya kepada Yohanes murid-Nya sesaat sebelum Yesus mati di kayu salib. 

Yohanes 19:25-27 (TB) Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Yesus masih memikirkan Maria ibu-Nya sampai pada saat-saat akhir kehidupanNya. Sungguh sebuah kasih yang terwujud nyata dalam sebuah tindakan bagi seorang ibu. 

Demikianlah seharusnya kita mengasihi ibu kita. Mengasihi ibu di sepanjang kehidupan kita. Bukan hanya ketika hari ibu, namun diseluruh kehidupan kita, bukan hanya di media sosial, tetapi juga di kehidupan nyata kita. Selamat memperingati hari ibu, selamat merenungkan.. Tuhan Yesus memberkati.. 

Posting Komentar untuk "Memperingati Hari Ibu Takkan Pernah Cukup"