Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup Bersama Tanpa Saling Mengenal

Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:7)

Pernahkah kita membayangkan dua orang yang hidup bersama tapi tidak saling mengenal? Rasanya tidak mungkin dan aneh. Namun ternyata hal ini bisa saja terjadi dalam kehidupan manusia. 

Sebuah kisah yang saya pernah dengar mungkin bisa menggambarkan hal tersebut. Dikisahkan sepasang suami istri yang sudah memasuki usia pernikahan ke 50 tahun mengadakan pesta. Mereka merayakan 50 tahun pernikahan dengan mengundang anak dan cucu mereka untuk makan malam bersama. 

Di tengah-tengah perayaan yang meriah itu, sang istri memberikan sebuah kado kejutan untuk sang suami. Sang istri menyebutkan bahwa kado tersebut adalah sesuatu yang sangat disukai oleh suaminya ketika mereka masih muda dulu. 

Dengan rasa penasaran sangat suami pun membuka hadiah tersebut. Dan alangkah terkejutnya sang suami melihat isi dari kado tersebut. Kado tersebut ternyata berisi beberapa potong kepala ikan goreng. 

Melihat kado yang aneh dan unik tersebut sang suami bertanya kepada istrinya mengapa dia memberikan kepala ikan sebagai kado kejutan. Sang istri pun dengan tersenyum mengatakan kepada semua orang yang hadir bahwa dia memberikan kepala ikan tersebut kepada suaminya karena menurutnya itu adalah makanan kesukaan suaminya. 

Sang istri berkisah dengan sumringah mengenai masa-masa muda mereka. Setiap kali mereka makan ikan, Sang suami selalu meminta bagian kepalanya saja, sedangkan bagian tubuh dan daging ikan diberikan kepada istrinya. Alasannya adalah karena Sang suami lebih suka kepala ikan daripada bagian lain termasuk daging ikan. 

Mendengar cerita tersebut, Sang suami pun menghela nafas seraya  berkata "sekian lama kita bersama ternyata kamu tidak sepenuhnya mengenal aku istriku". Sang istripun tersentak dan berkata " Apa maksud perkataanmu itu suamiku?"

Kemudian Sang suami mulai mengungkapkan hal yang selama ini tidak disadari oleh istrinya. Ternyata Sang suami memilih kepala ikan bukan karena benar-benar menyukai kepala ikan, namun itu adalah cara yang dilakukannya agar istrinya mendapat bagian terbaik yaitu daging ikan. 

Dia sengaja berkata bahwa dia lebih suka kepala ikan agar Sang istri tidak merasa segan untuk menyantap daging ikan, sebab masa-masa itu adalah masa yang sulit. Penghasilan mereka masih sedikit dan tidak selalu bisa makan ikan. Oleh karena itulah Sang suami melakukan hal tersebut setiap kali mereka bisa memakan ikan. 


Dari kisah tersebut menjadi penggambaran bahwa hidup bersama seseorang tidak secara otomatis membuat kita mengenal dengan baik seseorang tersebut. Hal ini juga dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus. Sekian lama mereka hidup bersama dengan Yesus dan melihat perbuatan-Nya yang ajaib, namun mereka belum bisa mengenal Yesus sebagai Mesias dan Tuhan. 

Demikian juga hidup Kekristenan kita. Seberapa lama kita menjadi Kristen, tidak menjadi jaminan bahwa kita sudah mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. Apabila fokus hidup kita hanya diri sendiri, maka kita tidak akan pernah bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. 

Pengenalan bertumbuh dari interaksi yang intens dengan seseorang. Bila kita ingin mengenal pribadi Tuhan Yesus, maka kita perlu labih dari sekedar bersama. Kita perlu yang namanya komunikasi yang lebih mendalam dan usaha untuk mengenal Tuhan secara pribadi. 

Amsal 2:4-5 (TB)  jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.

Memperoleh pengenalan akan Tuhan membutuhkan usaha yang lebih dari sekedar bersama. Meluangkan waktu untuk membaca Firman dan berdoa adalah cara terbaik untuk mengenal Tuhan. Karena melalui doa kita berbicara kepada Tuhan dan melalui membaca Firman, Tuhan berbicara kepada kita. 

Sudahkah kita benar-benar mengenal Tuhan Yasus dalam hidup kita? Atau kita hanya merasa mengenal Tuhan Yesus karena sudah sekian lama menjadi Kristen? Mari kita merenungkan sejenak kehidupan kita. 

Ingatlah bahwa hidup bersama tidak selalu berarti saling mengenal. Pengenalan terjadi bila kita bukan hanya sekedar bersama dengan seseorang, namun kita berusaha mengenal orang tersebut dalam komunikasi yang terbangun dengan baik. Selamat merenungkan renungan hari ini, Tuhan Yesus memberkati.. 

Posting Komentar untuk "Hidup Bersama Tanpa Saling Mengenal"