Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Salah Langkah dalam Kehidupan

Hidup ini memang sebuah perjalanan dimana kita harus menapakinya hari lepas hari. Sebuah perjalanan yang penuh dengan liku-liku. Terkadang bertemu dengan hal yang menyenangkan, namun tak jarang pula harus melewati kesukaran. Perlu kehati-hatian agar tidak salah langkah dalam menjalani kehidupan. 

Sementara itu, sebagai manusia kita punya banyak kekurangan dan kelemahan. Tidak mudah bagi seorang manusia menghadapi persoalan kehidupan. Oleh karena itu, manusia seringkali memerlukan bantuan dan pertolongan.

Kesusahan dan himpitan persoalan tidak jarang membuat manusia menjadi salah melangkah dalam menjalani kehidupan. Manusia melihat apa yang didepan mata. Tidak peduli itu salah dihadapan Tuhan atau tidak, yang terpenting hal itu dapat menyelamatkan hidupnya dengan cepat.

Hal inilah yang dilakukan oleh bangsa Israel waktu itu. Nabi Yesaya mengingatkan bangsa Israel bahwa hanya Tuhanlah sumber pertolongan. Namun bangsa Israel lebih memilih untuk megandalkan kekuatan bangsa Mesir.

Yesaya 31:1 (TB)  Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.


Renungan hari ini mengajak kita merenungkan kembali kehidupan kita. Sudahkah kita mengandalkan Tuhan dan menjadikannya sumber pertolongan atau justru kita lebih suka mencari pertolongan kepada manusia.

Hal ini tentu bukan berarti kita tidak boleh meminta bantuan kepada sesama manusia. Namun ini lebih kepada siapa yang kita percayai ketika persoalan itu datang.

Jadi boleh saja minta tolong kepada manusia, namun pengharapan kita tetap kita arahkan kepada Tuhan. Bawa persoalan kita kepada Tuhan. Berdoa cari wajah Tuhan, sambil berusaha mengatasi persoalan tersebut.

Yang keliru adalah bila kita meminta tolong kepada manusia tanpa memandang dan mencari Tuhan terlebih dahulu. Sehingga kita berserah bukan kepada Tuhan, tetapi justru kepada manusia.

Inilah langkah yang salah dan sering dilakukan oleh seseorang. Mari kita belajar untuk senantiasa membawa kehidupan kita kepada Tuhan, beriman dan berharap hanya kepada Tuhan saja dan tentu tetap berusaha yang terbaik. Sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.

Posting Komentar untuk "Salah Langkah dalam Kehidupan"