Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Rohani dari Tumbuhan Berbiji

Makanan Pertama yang Diberikan Tuhan Kepada Manusia

Tuhan begitu mengasihi manusia. Hal ini terbukti dalam berbagai hal. Kasih terbesar Tuhan kepada manusia tentu adalah pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Namun bila kita renungkan, maka kita akan menemukan wujud kasih Tuhan dalam bidang kehidupan yang lain. Bahkan termasuk dalam bidang makanan. Dalam kitab Kejadian dituliskan jenis makanan terbaik bagi manusia yang Tuhan berikan, yaitu tumbuhan yang berbiji.

Kejadian 1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Pada ayat tersebut Tuhan berfirman bahwa makanan manusia adalah tumbuh-tumbuhan berbiji dan buah yang berbiji. Selaras dengan itu, maka kita dapat menemukan bahwa memang makanan dari tumbuhan berbiji sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. 

Manfaat Tumbuhan Berbiji Bagi Manusia

Manfaat pertama dari tumbuh-tumbuhan berbiji adalah sebagai bahan makanan pokok, misalkan padi, gandum, sagu, ataupun jagung. Selain itu tumbuhan berbiji juga bisa berupa sayuran seperti kacang, tomat, cabai dan sebagainya yang merupakan sumber serat, vitamin dan protein. 

Dengan demikian kita dapat melihat betapa Tuhan mengasihi dan memelihara kehidupan manusia dengan segala yang terbaik. Tumbuhan dan buah-buahan berbiji yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai makanan di awal penciptaan merupakan bukti kasih-Nya bagi kita terutama bagi kesehatan tubuh kita.

Makna Rohani Biji Tumbuhan Sebagai Berkat Tuhan

Alasan yang lain mengapa Tuhan memberikan tumbuhan berbiji sebagai makanan bagi manusia adalah karena Tuhan ingin mengajarkan manusia untuk mengelola berkat dengan baik. Dengan memakan makanan dari tumbuhan yang berbiji, Tuhan mengharapkan manusia bisa menanam kembali biji tersebut. Sehingga biji tersebut akan menghasilkan kembali sumber makanan bagi manusia.

Hal ini sejalan dengan perintah Tuhan kepada manusia yang memerintahkan manusia agar dapat memelihara dan mengusahakan taman Eden pada waktu itu. Bila ditarik kepada masa sekarang, maka kita dapat melihat suatu pelajaran penting mengenai berkat Tuhan.

Berkat yang Tuhan berikan bagi kehidupan kita ibarat sebuah tumbuhan berbiji. Tuhan mengharapkan kita bisa menanam kembali biji tersebut untuk dapat bertumbuh dan menghasilkan bagi kita. Jadi bila ada berkat yang Tuhan berikan dalam hidup kita, maka kita perlu mengingat bahwa ada “biji” di dalam berkat tersebut yang perlu kita tanam kembali.

Seperti sebuah kata bijak yang mangatakan bahwa kita perlu selalu mengingat, didalam berkat yang Tuhan berikan pada kita ada berkat orang lain yang Tuhan titipkan pada kita. Itulah makna “biji” dalam berkat Tuhan. Jadi pastikan kita tidak menghabiskan berkat itu sendiri. Tetapi tanamlah kembali biji tersebut pada tanah yang subur sehingga bisa menghasilkan buah kembali.

Cara Menabur Biji Berkat yang Benar

Menabur biji ditempat yang subur bukan berarti kita memberi berkat dengan keinginan untuk mendapatkan keuntungan berlipat. Bukan juga berarti dalam memberi kita menjadi mempertimbangkan untung dan rugi. Bila seseorang yang kita beri dapat mengembalikan suatu keuntungan bagi kita, maka kita beri. Apabila tidak maka  kita tidak memberi. Hal ini adalah hal yang keliru.

Memberi ditempat yang subur justru ketika kita memberi kepada seseorang yang justru tidak mungkin dapat membalas kebaikan kita. Itulah tanah yang subur untuk kita menabur biji berkat kita. Sebab ketika seseorang tidak sanggup membalas kebaikan kita, maka Tuhanlah yang akan membalasnya bagi kita.

Amsal 19:17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

Firman Tuhan dalam amsal 19:7 tersebut menjelaskan bagi kita, bahwa ketika kita menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, maka kita sedang memiutangi Tuhan yang akan membalas kebaikan kita. Dan apabila Tuhan yang membalas kebaikan kita, maka Tuhan akan membalas lebih dari apa yang telah kita lekukan dan berikan kepada orang lemah tersebut.

Sekalipun demikian tidak lantas ketika kita memberi kepada seseorang yang lemah, kita mengharapkan berkat Tuhan yang lebih. Semisal kita memberi orang katakanlah 50 ribu maka kita berharap Tuhan memberkati kita 100 ribu. Ini juga merupakan kesalahan dan kekeliruan. Sebab dalam memberi dan menabur biji berkat, kita harus melakukannya dengan tulus dan ikhlas.

Ketulusan dan kemurahan hati kita itulah yang akan menjadi pupuk bagi biji berkat yang kita tabur sehingga dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan berkat kembali pada kita. Sebaliknya ketidak ikhlasan dan ketidaktulusan justru akan menjadi hama pengganggu sehingga tanaman kita tidak berbuah.

Melalui renungan Kristen hari ini, kita belajar untuk mengerti bahwa tumbuhan berbiji yang Tuhan berikan bagi manusia adalah wujud kasih Tuhan. Tuhan ingin manusia hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti tumbuhan dan buah berbiji. 

Makna rohani yang lain dari biji adalah berbicara tentang berkat yang harus kita kelola dengan baik dan bijak. Prinsip diberkati untuk memberkati adalah sesuatu yang perlu kita hidupi dalam kehidupan kita. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati..

Posting Komentar untuk "Makna Rohani dari Tumbuhan Berbiji"