Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keluarga Yang Sehat

Ada beberapa pengertian tentang apa itu sehat. Menurut Kamus Bahasa Indonesia  sehat adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Sedangkan bila merujuk kepada Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat itu diartikan sebagai sebuah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat hidup secara sosial dan ekonomis. Jadi kesehatan tidak hanya berbicara soal tubuh atau badan saja, namun berbicara tentang seluruh aspek hidup kita.

Dari dua pengertian diatas maka kita juga dapat belajar bahwa menjaga kesehatan keluarga adalah tanggung jawab seluruh anggota keluarga. Jika sehat diartikan kondisi dimana seluruh tubuh atau setiap bagian terbebas dari sakit, maka keluarga yang sehat juga memiliki pengertian bahwa setiap anggota keluarga terbebas dari rasa sakit. Oleh karena itu menjaga keluarga yang sehat adalah tanggungjawab seluruh anggota untuk tidak saling menyakiti.

Kalau setiap anggota keluarga tidak saling menyakiti, tetapi sebaliknya setiap anggota keluarga merasakan kebahagiaan dan saling membahagiakan maka itulah yang disebut sebagai keluarga yang sehat. Untuk itu setidaknya ada 2 hal yang wajib ada dalam keluarga agar bisa tetap sehat.

1. Takut Akan Tuhan

Hal yang membuat keluarga menjadi tidak sehat adalah karena adanya persoalan dalam hubungan antar anggotanya. Entah itu suami dengan istri, orangtua dengan anak atau kakak dengan adik.  

Dalam Mazmur 128:1-6 dikatakan bahwa orang yang takut akan Tuhan itu adalah orang yang berbahagia. Bahkan lebih lanjut lagi disebutkan disana bahwa kebahagiaan itu tercipta karena setiap anggota dalam keluarga tersebut juga mengalami kebahagiaan dan berfungsi sesuai fungsinya masing-masing.

Mazmur 128:1-6

128:1 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!

128:2 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

128:3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!

128:4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.

128:5 Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,

128:6 dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!

Dalam perikop Firman Tuhan tersebut disebutkan bahwa takut akan Tuhan merupakan sebuah kunci agar sebuah rumah tangga atau keluarga diberkati dengan kebahagiaan dan kesejahteraan. Suami akan mendapat berkat dalam jerih payah tangannya, istri akan seperti pohon anggur yang membawa sukacita dan anak-anaknya akan seperti tunas pohon zaitun yang artinya akan membawa damai sejahtera dalam keluarga tersebut.

Takut akan Tuhan inilah yang akan menjaga setiap anggota keluarga untuk tidak saling menyakiti, tetapi sebaliknya saling membahagiakan. Takut akan Tuhan itu artinya apa sih?

Arti sederhana dari takut akan Tuhan adalah menjauhi dosa dan menyadari kehadiran Tuhan. Takut akan Tuhan adalah hal penting yang harus ditanamkan dalam keluarga. Bila setiap anggota keluarga memiliki rasa takut akan Tuhan, maka mereka tidak akan saling menyakiti satu dengan yang lain. 

Suami yang takut akan Tuhan tidak akan berlaku kasar terhadap istri. Istri yang takut akan Tuhan tidak akan melawan suami. Anak-anak yang takut akan Tuhan tidak akan memberontak terhadap orangtua.  Selain tidak akan saling menyakiti, setiap anggota yang takut akan Tuhan akan bisa menjaga diri ditengah godaan dan tantangan dunia.

Suami yang takut akan Tuhan tidak akan pernah tergoda oleh wanita lain yang dia jumpai diluar rumah. Istri yang takut akan Tuhan tidak akan main serong ketika ditinggal suami bekerja. Anak yang takut akan Tuhan tidak akan melakukan hal yang tidak benar dalam pergaulan mereka di luar rumah.

Intinya takut akan Tuhan akan menjadi benteng yang kokoh bagi keluarga dari godaan dunia ini. Dengan demikian keluarga ini akan menjadi keluarga yang kuat dan menjaga kebahagiaannya dalam takut akan Tuhan. 

2. Kasih Akan Tuhan

Hal kedua yang perlu dan wajib ada dalam keluarga agar menjadi keluarga yang sehat dan bahagia adalah kasih akan Tuhan. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kasih adalah dasar hubungan dalam sebuah keluarga. Keluarga yang sehat itu dibangun diatas dasar hubungan yang sehat. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang didasari oleh kasih.

Efesus 5:22-33 jelas mengatakan bahwa kasih Kristus adalah dasar hidup sebuah keluarga. Kasih itu terwujud dalam tindakan istri yang tunduk kepada suami, suami yang mengasihi istri serta anak-anak yang taat kepada orangtua dan orangtua yang mengasihi anak-anak.

Dalam menerapkan kasih pada keluarga, hal pertama yang perlu dilakukan adalah bahwa setiap anggota harus terlebih dahulu memiliki kasih akan Tuhan. Tuhan harus menjadi pusat kasih kita. Sebab Tuhan itulah sumber kasih yang akan memampukan kita untuk mengasihi sesama kita dan secara khusus keluarga kita. 

Efesus 5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

Efesus 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Efesus 6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.

Kasih Kristus atau kasih Tuhanlah yang menjadi pusat kasih kita. Dengan mengasihi Tuhan, maka kita bisa mengasihi sesama dan yang paling dekat adalah keluarga. Dari Tuhanlah kita belajar mengasihi sesama, termasuk keluarga. Yesus adalah sentral kasih kita, tidak ada yang tersembunyi dihadapan-Nya. 

Kita bisa saja berbohong terhadap pasangan kita, bersandiwara didepan anak-anak. Namun kita tidak akan pernah bisa berbohong dan bersandiwara dihadapan Tuhan. Maka kalau hidup kita sudah bisa mengasihi Tuhan, kita akan bisa mengasihi sesama. Sebab kalau kita mengasihi Tuhan, kita akan belajar mengasihi apa yang Tuhan kasihi.

Seperti ketika kita mencintai seseorang, maka kita juga akan belajar mencintai apa yang dia cintai. Demikian kalau kita mengasihi Tuhan, maka kita akan mengasihi juga apa yang Tuhan kasihi, akan menyukai apa yang Tuhan sukai. 

Keluarga adalah tempat untuk kita belajar mengasihi dan mengekpresikan kasih Tuhan dalam hidup kita. Omong kosong bila kita berkata mengasihi orang lain bila kita tidak mengasihi keluarga kita sendiri.  Tuhan sudah membuktikan kasihNya, kitalah yang perlu membuktikan kasih kita kepada Tuhan dengan cara mengasihi keluarga kita.

Mengapa kasih kita terhadap Tuhan tercermin dalam bagaimana kita mengasihi keluarga kita? Sebab kasih kita itu tidak maha, artinya kita tidak bisa mengasihi semua orang dengan kadar kasih yang sama. Tentu ada yang menjadi target utama kita dalam kasih, yaitu keluarga.

Kita gak bisa menolong semua orang, bukan karena gak mau tapi memang karena gak mampu. Kita mahluk yang terbatas. Tidak segala sesuatu bisa kita kerjakan, tapi Tuhan punya set pekerjaan yang Tuhan mau kita kerjakan.

Oleh karena itu kita harus mengelola apa yang ada di sekitar kita, salah satu yang terpenting adalah keluarga kita

Kita tidak bisa mengubah dunia, tetapi kita bisa mengubah kehidupan orang-orang terdekat kita, dimulai dari mengubah diri sendiri menjadi pribadi yang takut akan Tuhan dan memiliki kasih akan Tuhan. Biarlah kasih kita akan Tuhan terwujud nyata dalam kasih kita kepada keluarga kita. Dengan demikian hubungan antar anggota keluarga menjadi baik dan keluarga kita menjadi keluarga yang sehat. 

Miliki dua hal tersebut, takut akan Tuhan dan kasih akan Tuhan. Hal-hal itulah yang akan menjaga keluarga kita dari berbagai penyakit serta akan membuat keluarga kita bahagia dan sejahtera. Amin, selamat merenungkan.. Tuhan Yesus memberkati..

Posting Komentar untuk "Keluarga Yang Sehat"