Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup Secara Bertanggung Jawab

Hidup di dunia ini hanya sekali dan itupun tidak abadi. Suatu saat hidup ini akan berakhir. Dalam iman percaya kita, ketika hidup didunia ini berakhir, maka kita akan mempertanggungjawabkan hidup kita kepada Tuhan, sang pencipta. Namun sayangnya banyak orang yang tidak mau tahu tentang hal itu.


Dalam Alkitab, Tuhan pernah menegur bangsa Israel yang kala itu juga melupakan Tuhan. Mereka tidak mengakui Tuhan sebagai pencipta mereka dan mereka juga tidak merasa perlu untuk mempertanggungjawabkan hidup mereka kepada Tuhan.

Yesaya 29:16 (TB) Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"?

Bagi bangsa Israel waktu itu, menjalankan ibadah di Yerusalem dirasa cukup. Mereka telah merasa menjalankan tanggung jawab mereka hanya dengan tetap menjaga kegiatan ibadah di Yerusalem tetap berjalan. Padahal tanggungjawab kita bukan hanya soal ibadah di Bait Allah, melainkan ibadah di sepanjang kehidupan kita dengan menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dihadapan Tuhan.

Bangsa Israel merasa bahwa Tuhan tidak akan melihat apa yang mereka lakukan dalam hidup sehari-hari. Ibadah dilepaskan begitu saja dari praktek hidup sehari-hari. Mereka merencanakan dan melakukan segala sesuatu tanpa melibatkan Tuhan bahkan menganggap bahwa Tuhan tidak akan melihat mereka.

Yesaya 29:15 (TB) Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?"


Beribadah Dalam Praktek Hidup Sehari-hari

Kehidupan seperti itu pun kerap terjadi pada masa sekarang ini. Beberapa orang yang mengaku dirinya Kristen hidup tanpa rasa tanggung jawab kepada Tuhan. Mereka menganggap bahwa beribadah kepada Tuhan hanyalah beribadah di Gereja setiap hari Minggu. Mereka tidak menyadari bahwa kehidupan ini perlu dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan.

Kehidupan seperti ini akan membawa akibat fatal baik bagi ibadah maupun kehidupan kita. Ibadah orang yang memiliki pemikiran dan konsep seperti itu akan dilakukan tanpa gairah. Mereka hanya menjalankan ibadah sebagai suatu kewajiban semata tanpa dilandasi sebuah relasi kasih dengan Tuhan.

Selain berdampak bagi ibadah, hal ini juga akan berpengaruh kepada kehidupan orang tersebut. Mereka akan menjalani kehidupan secara sembrono, sebab mereka merasa tidak perlu mempertanggungjawabkan kehidupan mereka kepada Tuhan. Biasanya orang seperti ini akan hidup dalam dia standar.

Mereka tetap beribadah kepada Tuhan, tetapi juga tetap mempraktikkan kehidupan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Seperti seorang jemaat Tuhan yang saya kenal di sebuah gereja. Tiapi hari Minggu dia rajin beribadah, namun tiap hari pula dia rajin memasang judi togel.

Mengapa dia bisa melakukan hal tersebut? Jawabannya adalah seperti yang telah diuraikan diatas. Dia tidak menyadari bahwa hidup ini harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Baginya, dia sudah merasa beribadah kepada Tuhan hanya dengan beribadah setiap Minggunya di Gereja. Hal ini persis seperti yang dilakukan bangsa Israel pada jaman nabi Yesaya.

Bagaimana dengan kehidupan kita? Adakah kita menyadari bahwa hidup ini perlu dipertanggungjawabkan kepada Tuhan?

Jalanilah hidup ini dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Tuhan, sehingga hidup kita berkenan kepada Tuhan. Beribadahlah kepada Tuhan pada setiap jam ibadah di Gereja, serta beribadahlah juga dalam praktek hidup kita sehari-hari. Selamat menjalani kehidupan yang bertanggung jawab, Tuhan Yesus memberkati...

Posting Komentar untuk "Hidup Secara Bertanggung Jawab"