Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Kehendak Tuhan

Efesus 5:17 (TB)  Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Untuk mengenal atau mengerti kehendak Tuhan maka kita perlu berusaha, artinya kita memiliki keinginan untuk mengerti kehendak Tuhan bukan bersikap masa bodoh.

Namun, seringkali justru terbalik, kita yang menuntut Tuhan untuk mengerti kehendak kita, tetapi kita tidak mau mengerti kehendak Tuhan

Orang yang tidak mau berusaha mengerti kehendak Tuhan adalah orang yang bodoh, mengapa?

Kehendak Tuhan itu pasti yang terbaik bagi kita, kehendak Tuhan itu untuk kebaikan kita. Jadi jika kita tidak mau mengenal atau mengerti kehendak Tuhan, maka sebenarnya kita sedang menolak kebaikan bagi diri kita sendiri.

Cara sederhana untuk mengenal Kehendak Tuhan

Tuhan sendiri ingin kita mengerti kehendakNya, maka tentu Tuhan sendiri juga yang akan membuat kita mengerti apa yang Dia mau.

Seperti kita sebagai orangtua saat ingin anak kita mengerti apa yang kita mau, tentu kita akan menjelaskan hal tersebut agar mudah dipahami. Demikian juga Tuhan yang akan selalu menyatakan kehendakNya bagi kita.

Ada 3 cara sederhana untuk mengenal atau mengerti kehendak Tuhan:


1. Melalui Firman Tuhan atau Alkitab

Alkitab dengan jelas menyatakan hal-hal apa saja yang Tuhan Kehendaki untuk kita lakukan dan hal-hal apa saja yang Tuhan tidak kehendaki.

2 Timotius 3:16 (TB)  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Membaca Alkitab atau mendengarkan Firman Tuhan akan membuat kita mengerti apa yang Tuhan kehendaki bagi hidup kita. Alkitab menyatakan bahwa Tuhan menghendaki kita selamat, beribadah, berdoa, saling mengasihi, saling mengampuni, dan sebagainya. Maka tidak bisa ditawar lagi bahwa hal-hal tersebut adalah kehendak Tuhan.

Setiap Firman disampaikan, fokuslah untuk membuka hati dan mengijinkan Tuhan mengkoreksi hidup kita. Renungkan Firman itu secara mendalam dan bawa itu dalam kehidupan kita secara pribadi.

Firman yang sama akan diterima dan diaplikasikan dengan berbeda oleh orang yang mempunyai situasi dan kondisi hidup yang berbeda

Misalkan saja ayat dalam Filipi 1:21 (TB)  Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Ayat tersebut akan berbicara berbeda kepada dua orang yang berbeda situasi dan kondisi hidupnya.

Pertama, orang yang sakit dan divonis tinggal hidup satu bulan, maka dia akan dikuatkan bahwa tidak apa-apa jika dipanggil Tuhan, namun juga berharap kesembuhan dan berjanji memberikan hidupnya bagi Kristus jika sembuh.

Kedua orang yang sedang sukses, sehat dan dapat keuntungan yang banyak dalam bisnis. Dia akan menyadari bahwa harta bukan segalanya, suatu saat akan mati, keuntungan yang sebenarnya adalah hidup dalam Kristus. Maka dia pergunakan hartanya untuk kemuliaan Tuhan.

Dengan demikian kita mengerti apa kehendak Tuhan bagi kita saat kita merenungkan Firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.

Adakalanya saat kita membaca Alkitab atau Firman Tuhan, kita tidak mengerti apa maksudnya. Tetapi percayalah bahwa Firman itu tak akan berlalu sia-sia.

Suatu saat kita menghadapi persoalan dan pergumulan, Firman Tuhan itulah yang akan menguatkan bahkan menunjukkan apa dan bagaimana kita seharusnya berespon akan situasi atau persoalan yang sedang kita hadapi.

2. Melalui Pertimbangan Akal Budi

Kita diberikan akal Budi untuk mempertimbangkan apakah yang kita lakukan sudah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak.

Ibrani 8:10 (TB)  "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Ibrani 10:16 (TB)  sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, 

Tuhan menaruh hukum-Nya dalam akal budi manusia. Dengan akal budi kita dapat membedakan mana yang kehendak Tuhan dan mana yang bukan.

Roma 12:2 (TB)  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Dengan akal Budi kita sebagai manusia kita tahu mana yang jahat dan mana yang baik. Seorang pencuri misalnya, apakah dia tidak tahu kalau mencuri itu jahat?

Dia tahu mencuri itu jahat, tetapi dia tetap melakukannya. Artinya dia tidak menggunakan akal budinya dan berarti dia tidak mau melakukan kehendak Tuhan.


Contoh lainnya bahwa kehendak Tuhan agar kita sehat. Tetapi pilihan untuk menjadi sehat itu kembali kepada kita. Dengan akal budi kita tahu mana makanan sehat mana yang tidak. Dengan akal Budi pula kita mengerti bagaimana pola hidup yang sehat. Tinggal keputusan kita sendiri apakah kita mau melakukannya atau tidak.

3. Melalui Tugas dan Tanggungjawab Kita

Hal paling sederhana yang bisa kita mengerti sebagai kehendak Tuhan adalah tugas dan kewajiban kita sehari-hari.

1 Raja-raja 2:3 (TB)  Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,

1 Korintus 7:3 (TB)  Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

Kedua ayat diatas berbicara tentang kewajiban kita sebagai manusia baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Melakukan tugas dan kewajiban kita sehari-hari adalah kehendak Tuhan.

Apabila bangun pagi dan kita bertanya apa kehendak Tuhan bagi kita hari ini? Maka jawaban paling mudah untuk kita pahami apa kehendak Tuhan bagi kita hari ini adalah melakukan kewajiban kita.

Baik kewajiban kita kepada Tuhan, kewajiban kita sebagai suami atau istri, kewajiban kita sebagai orangtua atau anak ataupun kewajiban kita dalam pekerjaan kita.

Dari uraian diatas, kita memahami bahwa untuk mengenal Kehendak Tuhan dapat kita lakukan melalui Firman Tuhan atau membaca Alkitab, melalui akal Budi kita, serta melalui kewajiban-kewajiban yang ada dalam hidup kita

Jadi mengenal Kehendak Tuhan tidaklah sesulit yang kita bayangkan, bahwa kita perlu berdoa puasa 40 hari 40 malam untuk mengenal kehendakNya.

Namun untuk mengenal Kehendak Tuhan tidak juga bisa secara otomatis, tetap harus ada usaha kita untuk mengenal dan memahami kehendak Tuhan yakni dengan jalan bergaul karib dengan Tuhan.


Mazmur 25:14 (TB)  TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Langkah Penting Setelah Mengenal Kehendak Tuhan

Dan langkah terakhir yang paling penting bagi kita setelah berusaha mengenal Kehendak Tuhan dan kemudian kita mengerti kehendak Tuhan adalah melakukan kehendak Tuhan.

Sebab ada banyak orang mengerti kehendak Tuhan namun tak mau melakukannya. Contoh dalam Alkitab yang kisahnya pasti kita kenal adalah nabi Yunus. Dia mengerti kehendak Tuhan untuk pergi ke kota Niniwe, namun dia menolaknya.

Padahal melakukan kehendak Tuhan bukan semata-mata untuk kepentingan Tuhan tetapi juga untuk kebaikan kita.

Sekali lagi, Kehendak Tuhan pasti yang terbaik bagi kita, oleh karena itu jika kita melakukannya maka kita akan mendapatkan yang terbaik

Orang yang melakukan kehendak Tuhan adalah orang yang sedang berbuat baik kepada dirinya sendiri dan membawa hidupnya memperoleh yang terbaik dari Tuhan.

Dari semula Tuhan selalu merencanakan yang terbaik, jadi jika kita ingin memperoleh yang terbaik maka lakukanlah Kehendak Tuhan, Amin

Posting Komentar untuk "Mengenal Kehendak Tuhan "