Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Penyembahan yang Benar

Kita sering mendengar tentang lagu penyembahan. Namun penyembahan bukanlah sekedar dalam lagu dan pujian. Dalam Yohanes 4:9-15 terdapat cerita percakapan dengan perempuan Samaria Yesus memberikan beberapa pelajaran yang tersirat mengenai Penyembahan. Pada awal percakapan Yesus berbicara mengenai air sampai kemudian Yesus masuk kepada persoalan mengenai penyembahan. Dari cerita tersebut kita belajar beberapa hal penting mengenai penyembahan.

Penyembahan itu adalah hal yang sangat dibutuhkan manusia, sama seperti air yang adalah sumber kehidupan.

Mengapa demikian? Karena penyembahan kepada Tuhan membuat kita terkoneksi dengan Tuhan, masuk dan merasakan kuasa Tuhan. Manusia itu mahluk penyembah, kalau tidak menyembah Tuhan maka dia akan menyembah Setan.

Penyembahan itu seharusnya membuat kita semakin mengenal Tuhan

Yohanes 4:22 (TB)  Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.

Didalam penyembahan ada satu hal yang sering dilupakan orang yaitu, perkataan Kristus. Bagaimana kita bisa menangkap perkataan Tuhan mengenai hidup kita. Didalam setiap penyembahan kita, bukan hanya sekadar persoalan perkataan manis yang keluar dari mulut kita untuk Tuhan, tetapi juga soal bagaimana kita belajar mengenal Tuhan lebih dalam.

Penyembahan yang sejati menyangkut dua aspek yaitu Menyembah dalam roh dan Menyembah dalam kebenaran

Yohanes 4:23-24 (TB) "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Menyembah dalam roh, memiliki arti sikap hati atau sikap roh/ spirit yang mau tunduk akan kepada Tuhan atau mengakui kuasa Tuhan. Ekspresi menyembah dalam roh bisa berupa memuji Tuhan, bermazmur, bersujud, mengangkat tangan saat memuji Tuhan dsb. Semua ekspresi tersebut harus didasarkan kepada roh yang tunduk dan mengakui kuasa Tuhan bukan hanya sekadar emosi atau perasaan.

Menyembah dalam kebenaran memiliki arti tunduk atas kebenaran Tuhan atau dengan kata lain melakukan kebenaran Tuhan/ Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi yang Tuhan inginkan adalah kita bukan hanya menyembah Tuhan pada saat doa dan ibadah namun juga menyembah Dia dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melakukan Firman. Seperti Firman Tuhan yang terdapat dalam Kolose 3:18-23 yang mengajarkan kita untuk melakukan Firman dalam segala aspek hidup kita.

Kolose 3:18-23 “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

Dalam kisah perempuan Samaria itu pun Yesus sedang mengarah kan perempuan itu kepada suatu prinsip penyembahan yang sejati, yaitu penyembahan itu tidak cukup hanya suatu liturgikal atau aktivitas peribadatan secara fisik seperti beribadah di Yerusalem atau Gerisim, melainkan juga harus menjadi penyembah dalam roh dan kebenaran.

Menyembah dalam roh dengan cara meminum air hidup atau firman Tuhan agar perkataan Firman itu masuk dan diam dalam hidup kita sehingga kita bisa mempraktekannya dalam perilaku hidup yang benar. Yesus juga mengingatkan perempuan itu agar menyembah juga dalam kebenaran, yaitu hidup sesuai firman, (dalam hal ini kehidupan rumah tangganya). Jadi marilah kita memiliki penyembahan yang benar dihadapan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Posting Komentar untuk "Pentingnya Penyembahan yang Benar"