Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dari Zona Nyaman menuju Zona Iman

Zona nyaman adalah zona yang berbahaya. Bukan karena menakutkan tetapi justru karena kenyamanannya, zona nyaman dapat membuat lengah, membuat stagnan dan membuat kita tidak maksimal. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya kita harus bergerak dan berpindah dari zona nyaman menuju zona iman. Apa maksudnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut..

Tuhan ciptakan kita dengan maksud yang luar biasa. Kejadian 1:26 Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan menciptakan kita untuk menguasai bumi, kemudian dalam Kejadian 11:6 manusia diciptakan dengan kemampuan merencanakan dan melaksanakan yang luar biasa. Sampai-sampai Tuhan mengatakan bahwa “mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak dapat terlaksana.” 

Menurut penelitian, potensi otak manusia hanya dipakai rata-rata 0,1 %, sedangkan orang jenius hanya memakai sekitar 1,5 % kemampuan otaknya. Oleh karena itu, ada yg mengatakan bahwa harta karun terbesar itu ada dalam kuburan. Sungguh sangat disayangkan, ibarat seperti komputer canggih atau smartphone canggih yg hanya digunakan untuk mengetik atau telepon saja.

Kepada orang yang percaya, Tuhan juga menjanjikan hal-hal yang luar biasa: Kita akan menjadi kepala dan bukan ekor, kita akan naik dan bukan turun, kita akan jadi garam (pengaruh) dan terang (kebaikan) bagi dunia.

Persoalannya adalah hanya segelintir orang saja yang mampu mengakhiri hidupnya dg mencapai potensi maksimal hidupnya seperti yg Tuhan mau. Kebanyakan dari kita seperti seorang yg menerima satu talenta dan menguburnya.

Mengapa??

Karena perjalanan menuju rencana besar Tuhan dalam hidup kita tidaklah mudah dan penuh tantangan. Harus meninggalkan zona nyaman dan masuk dalam sebuah area yg penuh tantangan dan ujian yg dinamakan zona iman. Manusia cenderung tidak suka tantangan, kesulitan dan ujian.

Namun tahukah kita bahwa orang hebat tidak dihasilkan dari kenyamanan tetapi dari tantangan dan ujian. Sedangkan kemalasan kita untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan masuk dalam zona iman akan membuat kita tidak pernah mencapai rencana Tuhan yg besar bagi hidup kita (potensi maksimal).

Jika demikian. kita akan mengakhiri hidup kita di titik yang berbeda dari yang Tuhan rencanakan dan Tuhan kehendaki bagi hidup kita. Seperti sebuah smartphone canggih yang hanya digunakan untuk SMS.

BELAJAR DARI HIDUP ABRAHAM (Kejadian 12:1-9)

Abraham Dipanggil Keluar dari Zona Nyaman

Abraham dipanggil dari zona nyaman (negeri dan keluarga) untuk mencapai tujuan Allah dalam hidupnya, yaitu: manjadi bangsa yg besar, diberkati untuk menjadi berkat, memiliki nama yang masyhur serta menjadi berkat buat segala bangsa

Mungkin kita berpikir, itu kan Abraham, sedangkan saya kan orang biasa. Namun sadarkah kita bahwa masing-masing dari kita Tuhan berikan visi yg besar, dan tujuan yang spesifik Tuhan ciptakan kita, sebab kita ini buatan Allah.

Efesus 2:10 (TB)  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Ayat tersebut menjelaskan bagi kita bahwa Tuhan tidak asal-asalan dalam menciptakan kita. Kita diciptakan dalam Kristus Yesus da nada pekerjaan baik yang sudah Tuhan persiapkan sebelumnya dan harus kita kerjakan. Bahkan kita harus menghidupinya. Pekerjaan yang Tuhan persiapkan bagi saya akan berbeda dengan pekerjaan yang Tuhan persiapkan bagimu.

Kamu hanya ada satu didunia ini. Kamu adalah ciptaan yang spesial. Dan apa yang sudah Tuhan siapkan untuk kamu kerjakan, maka hanya kamulah yang bisa mengerjakannya, bukan saya atau orang lain. Hal inilah yang seringkali tidak disadari, sebab kita berada di zona nyaman dan tidak mau melangkah menuju zona iman. Jadi, keluarlah dari zona nyaman, dan menuju ke zona iman.

Abraham Masuk dalam Zona Iman

Perjalanan Abraham menuju potensi maksimal, tujuan dan visi Tuhan dalam hidupnya tidaklah mudah. Dia harus melewati perjalanan panjang dalam zona iman dimana ada banyak ujian dan kesukaran yg harus dihadapi.

Kesukaran-kesukaran Abram dapat terlihat dalam beberapa hal berikut: ada penduduk Kanaan yang harus dihadapi Abram, Abram harus berpindah-pindah, mengalami bencana kelaparan, mengalami ancaman bahaya di Mesir, masalah yang ditimbulkan oleh Lot, sampai kepada ujian iman untuk mempersembahkan Ishak

Abraham mengalami fase naik turun sampai dia mencapai janji dan tujuan Tuhan dalam hidupnya.demikian juga dengan kehidupan kita. Pasti aka nada pasang surut kehidupan, namun jangan menyerah dan teruslah maju bersama Tuhan. Ketika kita sudah menangkap visi Tuhan dalam hidup kita maka kita harus melangkah dalam iman untuk meraihnya bersama Tuhan.

3 Hal yang Perlu Dilakukan dalam Zona Iman:

1. Taat akan Firman Tuhan

Ketidaktaatan hanya akan membuat rencana Tuhan tertunda dalam hidup kita. Misalkan saja Abraham yang setelah keluar dari Ur-Kasdim singgah ke Haran dulu (Kejadian 11:31). Abraham tidak langsung menuju ke tanah perjanjian, hal ini menyebabkan perjalanannya tertunda hampir sekitar 15 tahun.

Setiap ketidaktaatan kita akan membuat rencana Tuhan tertunda dan semakin lama kita mencapai potensi maksimal dalam hidup kita. Oleh sebab itu, belajarlah untuk taat akan Firman Tuhan, sehingga kita dapat segera meraih apa yang Tuhan janjikan bagi hidup kita.

2. Mengandalkan Tuhan 

Mengandalkan diri sendiri dan mengandalkan manusia hanya akan menimbulkan masalah. Ketika Abraham keluar dari rumahnya, dia membawa serta Lot. Mungkin Abraham berpikir bahwa dia perlu teman dalam perjalanan, namun ternyata justru Lot beberapa kali menimbulkan masalah bagi Abraham.

Ketika Abraham di Mesir dan kemudian mengandalkan pemikirannya sendiri dengan menyebut Sara sebagai saudaranya karena takut dibunuh, maka hal itu pun menimbulkan permasalahan.

Dari sini, kita belajar, bahwa dalam melangkah meninggalkan zona nyaman dan hidup dalam zona iman, kita perlu mengandalkan Tuhan senantiasa.

3. Mendirikan Mezbah bagi Tuhan

Mezbah berarti doa, ucapan syukur serta monumen kehidupan. Dalam perjalanan hidup kita di dalam zona iman, dimana kita melangkah melakukan yang terbaik, kita perlu berdoa. Dengan berdoa maka kita akan kuat menghadapi setiap tantangan. Ingat bahawa dalam zona iman aka nada banyak tantangan dan persoalan yang harus kita hadapi.

Mengucap syukur juga merupakan hal yang harus kita miliki dalam zona iman. Dengan bersyukur kita akan kuat. Bukan karena kita kuat maka kita bersyukur, namun justru karena kita bersyukur maka kita menjadi kuat. Ucapan syukur adalah pernyataan iman kita kepada kasih dan pertolongan Tuhan.

Mezbah juga berarti monumen kehidupan. Artinya kita perlu menjadikan sebuah peristiwa atau pengalaman hidup kita sebagai peringatan dan pelajaran bagi kita. Sehingga ketika kita mengingatnya, kita menjadi kuat dan dapat melangkah maju. Misalkan kita menjadikan sebuah peristiwa dimana Tuhan menolong kita sebagai monument kehidupan.

Salah satu momen yang menjadi monument dalam hidup saya adalah ketika saya sekolah dan Tuhan menyediakan biaya sekolah bagi saya dengan beasiswa bahkan dari pertolongan orang yang belum mengenal Tuhan. Hal itu saya alami dari bangku Sekolah Dasar sampai bangku kuliah.

Pertolongan Tuhan tersebut saya jadikan monumen kehidupan, bahwa saya harus berusaha sebaik-baiknya untuk dapat menyelesaikan sekolah dengan hasil yang baik, sebab Tuhan sudah menyediakan semua biaya sekolah saya. Inilah yang dimaksud dengan mendirikan monumen kehidupan. Setiap kali saya mengingatnya, itu akan menjadi kekuatan bagi saya untuk terus melangkah maju.

Bagaimana dengan hidupmu? Masihkah ada di zona nyaman? Cobalah renungkan dan segeralah bergerak menuju zona iman. Temukan visi dan tujuan hidupmu dalam Tuhan. kejarlah itu, sekalipun tidak mudah. Jalanilah dalam ketaatan, terus mengandalkan Tuhan dan dirikanlah mezbah dalam setiap langkah hidupmu.

Posting Komentar untuk "Dari Zona Nyaman menuju Zona Iman"