Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Andalkan Tuhan

Mazmur 144:1-2 Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang; yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!

Daud adalah pribadi yang pemberani. Salah satu hal yang membuat Daud berani menghadapi setiap persoalan hidupnya adalah karena Daud senantiasa mengandalkan Tuhan. Mungkin bisa dikatakan bahwa moto hidup Daud adalah “Andalkan Tuhan”. 

Kita dapat melihat hidup Daud yang selalu bisa memperoleh kemenangan dalam setiap pertempuran dan peperangan. Dalam Mazmur 144:1-2 Daud mengatakan bahwa Tuhanlah yang menjadi gunung batunya, bahkan Tuhanlah yang mengajari Daud untuk bertempur dan berperang. Semakin banyak seseorang bertempur semakin cakap dan ahli seseorang tersebut dalam bertempur.

Hal ini berlaku juga bagi kita ketika menghadapi masalah kehidupan. Semakin banyak kita menyelesaikan masalah membuat kita semakin cakap dan ahli menghadapi masalah. Namun sayangnya banyak orang yang mentalnya lemah dan pengecut. Mereka cenderung menyerah sebelum bertanding.

Orang seperti itu ketika menghadapi persoalan langsung merasa tidak berdaya dan memilih kalah. Tidak memiliki mental yang kuat untuk berperang, menyalahkan keadaan serta memungkiri kuasa Tuhan yang sanggup menolong dalam segala keadaan. 

Belajar dari kehidupan raja Daud yang selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap masalah yang dihadapi. Daud tidak mengandalkan orang-orang disekitarnya. Lingkungan disekitar Daud justru seringkali tidak mendukung. Bahkan orangtuanya pun tidak menganggapnya. Namun Daud tetap kuat dan berani menghadapi semua hal, karena Daud tahu bahwa ada Tuhan yang senantiasa bisa dia andalkan.

Untuk menjadi pribadi yang kokoh kita perlu menyadari bahwa ada hal-hal dalam hidup kita yang tidak bisa kita ubah. Kita tidak bisa memilih jenis kelamin kita, mengubah urutan kelahiran kita, serta tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga seperti apa. Semua itu ada dalam kedaulatan Tuhan.

Kita juga tidak bisa mengendalikan atau memaksakan perilaku orang terhadap kita. Kita tidak bisa menutup setiap mulut yang memfitnah kita, kita tidak bisa memaksakan semua orang menyukai kita. Kita tidak bisa melarang orang membenci dan memusuhi kita tanpa sebab.

Yang dapat kita lakukan adalah bereaksi dengan benar terhadap semua hal yang tidak bisa kita ubah dan semua hal yang berada diluar kendali kita. Reaksi kita terhadap hal-hal tersebutlah yang menjadi penting. Dan Daud memilih reaksi yang benar dengan membawa setiap persoalan tersebut kehadapan Tuhan.

Firman Tuhan mengajarkan kita untuk datang dan berseru kepada Tuhan. Teman, sahabat, keluarga bahkan  pendeta pendeta sekalipun belum tentu menerima kita atau dapat memberi solusi kepada kita. Oleh karena itu andalkanlah Tuhan dalam setiap persoalan hidupmu.

1 Korintus 2:5 “supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.”

Mengapa harus mengandalkan Tuhan? Ayat diatas menjadi jawabannya, yaitu supaya iman kita tidak bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. Belajarlah mengandalkan Tuhan sebagai sumber hikmat sejati. Percayalah proses hidup yang harus kita hadapi adalah jalan Tuhan untuk mencapai rencana Tuhan yang lebih besar. 

Masalah kita mungkin berbeda-beda, tetapi kita akan sampai pada satu titik yang sama, yaitu tidak ada yang dapat kita andalkan selain Tuhan, tidak ada yang lebih mengasihi kita selain Tuhan. Percayalah masalah akan mengasah iman kita untuk mencapai rencana Tuhan, masalah membuat kita bertumbuh ke arah Kristus dan masalah akan membentuk karakter kita untuk siap menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita.

Mari perbanyak merenungkan Firman dan andalkan Tuhan dalam setiap persoalan hidup kita. Sebab kita tahu bahwa hanya Tuhan saja yang dapat kita andalkan. Tuhan memberkati kita semua..

Posting Komentar untuk "Andalkan Tuhan"