Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidup Melawan Arus Dunia

Kita pasti tahu bahwa ikan yang hidup adalah ikan yang melawan arus. Sebaliknya hanya ikan mati yang akan hanyut terbawa arus. Ini merupakan gambaran kehidupan orang percaya. Kita ada di dalam dunia yang kecenderungannya adalah melawan kehen dak Tuhan. Oleh sebab itulah kita terus diingatkan untuk dpat hidup melawan arus dunia.

Hidup melawan arus memanglah tidak mudah bahkan sulit. Sebab kita harus berani tampil beda dengan kebanyakan orang. Bukan soal tampilan luar yang dimaksudkan, tetapi berbicara tentang tampilan hidup dalam tataran iman dan perbuatan kita yang berbeda dengan dunia.

Dalam Alkitab sendiri ada satu contoh yang menggambarkan seorang yang berani melawan arus dunia. Dia adalah Nuh, seorang yang tetap taat kepada Tuhan di tengah kondisi lingkungan yang jahat. Bahkan Alkitab mencatat bahwa orang yang hidup pada zaman Nuh merupakan orang-orang jahat yang memilukan hati Tuhan.

Kejadian 6:5-6 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

Kejadian 6:11-12 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Nuh hidup ditengah orang-orang yang kecenderungan hatinya berbuat jahat. Kejahatan zaman Nuh adalah kejahatan yang membuat Tuhan sampai menyesal telah menciptakan manusia. Kejahatan orang-orang zaman Nuh bukan sekedar berbicara soal penyembahan berhala. Namun adalah soal gaya hidup mereka yang menganggap Tuhan tidak ada. 

Kehidupan orang-orang zaman Nuh adalah kehidupan yang tampaknya normal saja. Matius 24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera. Namun dalam kehidupan yang terlihat normal itu, mereka hidup diluar kasih Tuhan. Mereka hidup dalam kekerasan bahkan kecenderungan hati mereka adalah berbuat jahat. 

Bisa dibayangkan keadaan zaman pada saat Nuh hidup. Sebuah kondisi zaman yang sangat mungkin membuat Nuh terseret dalam kehidupan dunia saat itu. Namun Nuh ternyata justru berani hidup berbeda dengan orang-orang sezamannya. Nuh hidup taat dan bergaul karib dengan Tuhan.

Kejadian 6:8-9 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Hidup benar dalam keadaan dunia yang jahat bukanlah perkara mudah. Demikian juga dengan Nuh. Tidak mudah untuk hidup taat dan bergaul karib dengan Tuhan dalam keadaan dunia yang penuh kejahatan. Tentu selalu ada resiko bahwa hidup Nuh akan dimusuhi oleh orang-orang. Namun Nuh tetap berusaha menjaga hidupnya untuk taat dan dekat dengan Tuhan.

Mengikuti Arus atau Melawan Arus

Renungan Kristen Hari Ini ingin mengajak kita kembali merenungkan hidup kita. Saat ini kita hidup di tengah kondisi dunia yang kurang lebih sama dengan kondisi pada zaman Nuh. Kehidupan sekarang terlihat normal saja dan berjalan dengan wajar. Namun bila kita perhatikan dengan lebih sungguh, maka kita akan mendapati hal yang mirip dengan zaman Nuh.

Dunia saat ini adalah dunia yang cenderung mengandalkan kemampuan sendiri dan melupakan Tuhan sebagai sumber kekuatan. Orang-orang merasa tidak memerlukan Tuhan. Mereka bekerja, makan, kawin mengawinkan tetapi menepikan Tuhan dari hidup mereka. Merasa bahwa hidup ini tetap akan berjalan tanpa Tuhan.

Kekerasan ada dimana-mana. Bukan hal yang asing dan mengejutkan lagi bagi kita bila kita melihat kejahatan yang terjadi setiap hari. Baik dilingkungan sekitar kita maupun melalui berita-berita di televisi maupun media sosial. Anak membunuh orang tuanya, orang tua membunuh anak dan sebagainya adalah seperti sesuatu yang sering kita dengar. Sungguh dunia yang penuh dengan kejahatan.

Mungkin kita berpikir bahwa kita tidak melakukan kejahatan. Kita tidak membunuh, mencuri atau merampok. Namun tahukah kita bahwa ketika kita hidup dalam keegoisan, hidup dalam kesombongan, hidup dalam iri hati, dan lain sebagainya, maka kita sedang hidup searus dengan dunia ini. Sebab hal-hal tersebut juga merupakan ketidaktaatan akan Firman Tuhan dan merupakan suatu yang jahat dihadapan Tuhan.

Mari renungkan hidup kita sejenak. Apakah saat ini kita hidup mengikuti arus dunia atau melawan arus dunia ini? 

Posting Komentar untuk "Hidup Melawan Arus Dunia"