Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Esensi dari Penyembahan?

Pernahkah kita mendengar orang berkata pada saat setelah selesai ibadah bahwa dia tidak bisa merasakan hadirat Tuhan. “Penyembahannya gak ngangkat”, saya tidak mendapatkan apa-apa, rasanya hambar dan lain sebagainya. Kemudian mulai menyalahkan Worship Leader yang dianggap tidak dapat membawa hadirat Tuhan.

Namun tahukah kita bahwa sebenarnya hal itu terjadi karena kesalahan dari orang yang mengaku tidak dapat merasakan hadirat Tuhan itu sendiri. Sebab konsep penyembahannya sudah keliru. Menyembah itu memberi bukan menerima. Menyembah artinya memberi persembahan kepada yang disembah, bukan mengharapkan menerima sesuatu. 

Beberapa orang berharap dapat merasakan hadirat dan mendapat jamahan Tuhan melalui penyembahan. Hal itu tidaklah salah, namun harus ditempatkan dalam pemahaman yang benar. Merasakan hadirat dan jamahan Tuhan melaui penyembahan bukanlah tujuan kita menyembah, namun merupakan dampak dari kita menyembah Tuhan. Itu merupakan dua hal yang berbeda.

Tujuan menyembah adalah memberikan persembahan kepada Tuhan. Kemudian ketika kita mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan, maka kita akan terkoneksi dengan Tuhan. Disinilah kita akan merasakan jamahan Tuhan, merasakan kuasa Tuhan, merasakan damai sejahtera yang dari Tuhan. Fokus dan tujuan utama kita menyembah adalah memberi persembahan, bukan berusaha merasakan hadirat Tuhan.

Hadirat Tuhan akan secara otomatis kita rasakan ketika kita dengan hati tulus memberikan persembahan kita kepada Tuhan melalui hati kita dalam pujian, pengagungan, ucapan syukur maupun lagu yang kita naikan. Sebaliknya bila kita hanya fokus untuk menerima dan berusaha merasakan hadirat dan jamahan Tuhan, maka kita menjadi lupa bahwa esensi dari penyembahan adalah memberi persembahan.

Kisah di Alkitab Mengenai Penyembahan

Ada satu kisah dalam Alkitab yang dapat mengajarkan kita mengenai hal ini. Ketika Yesus lahir kedunia, dikisahkan ada orang-orang Majus dari Timur yang berusaha mencari dimana bayi Yesus. Tujuan mereka adalah untuk menyembah Yesus. Dan kita tahu bahwa pada akhirnya mereka menemukan Yesus dan memberikan persembahan berupa emas, kemenyan dan mur.

Matius 2:1-2 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Matius 2:10-11 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Dalam kisah tersebut kita juga melihat bahwa ada satu orang lagi yang mencari keberadaan bayi Yesus dan berkata akan menyembahNya. Dia adalah Herodes. Namun apakah benar Herodes ingin menyembah Yesus? Tentu saja jawabannya tidak. Herodes mencari keberadaan Yesus bukan untuk menyembah, namun karena dia takut tersaingi dan ingin melenyapkan Yesus. Herodes ingin mengambil sesuatu dari Yesus, yakni kehidupan Yesus.

Matius 2:7-8 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia."

Matius 2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."

Esensi dan Dampak Dari Penyembahan

Dari sini kita dapat menarik pelajaran bahwa esensi dari menyembah itu adalah memberi persembahan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Majus. Fokusnya adalah apa yang dapat kita berikan kepada Tuhan, bukan apa yang kita dapat dari Tuhan. Bukan seperti Herodes, yang berkata ingin menyembah Yesus, namun sesungguhnya hanya memikirkan dirinya sendiri.

Esensi menyembah memanglah memberi sesuatu persembahan bukan menerima sesuatu untuk kepentingan diri sendiri. Namun percayalah ketika kita melakukan penyembahan dengan benar dan berfokus memberikan yang terbaik kepada Tuhan, maka Tuhan pun tidak akan pernah berhutang. Dia akan memberikan anugerahNya bagi kita.

Hal ini pun dialami oleh orang-orang Majus. Ketika mereka datang kepada Tuhan dengan hati tulus dan menyembah Tuhan dengan benar, maka perlindungan Tuhan dinyatakan dalam hidup mereka. Orang-orang Majus itu diperingatkan dalam mimpi sehingga terhindar dari ancaman raja Herodes yang licik. Sebab bisa saja setelah mereka memberikan informasi mengenai Yesus, Herodes akan melenyapkan mereka juga.

Matius 2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Bagaimana dengan kita? Adakah kita datang dan menyembah Tuhan untuk memberikan persembahan terbaik dari hidup kita atau sekedar karena kita mengharapkan bisa mendapatkan sesuatu dari Tuhan? 

Tidak salah mengharapkan sesuatu dari Tuhan, namun itu bukanlah fokus dari penyembahan kita. Fokus dari penyembahan kita adalah memberi persembahan yang terbaik, selebihnya adalah dampak dari tindakan penyembahan itu sendiri. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati..

Posting Komentar untuk "Apa Esensi dari Penyembahan?"