Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manusia Yang Terkesan Kepada Tuhan

Dalam KBBI terkesan diartikan sebagai mendapat kesan setelah mendengar, melihat atau mengalami sesuatu. Kesan sendiri diartikan sebagai sebuah bekas atau sesuatu yang membekas sehingga sulit untuk dilupakan bahkan cenderung akan selalu diingat.  

Misalkan ketika kita menghadiri acara Natal atau Paskah dan melihat dekorasi yang unik, maka kita bisa terkesan dengan hal itu. Suasana dekorasi itu akan masuk dalam pikiran dan hati kita sehingga setelah pulang dari sana kita akan tetap bisa mengingat dengan jelas bagaimana dekorasi tersebut. Bahkan bisa jadi dia akan selalu menceritakan pengalamannya melihat dekorasi tersebut kepada setiap orang yang dijumpainya.

Demikian seharusnya bila seorang manusia itu terkesan kepada Tuhan. Orang tersebut tentu tidak akan mudah melupakan Tuhan. Dia akan selalu mengingat Tuhan dan tidak akan berhenti bercerita tentang Tuhan kepada orang lain yang dia jumpai. Akan selalu bersaksi tentang Tuhan kepada setiap orang.

Hal ini seperti yang pernah dilakukan seorang perempuan Samaria setelah bertemu Yesus de sebuah sumur. Setelah berjumpa dengan Yesus, perempuan ini sangat terkesan dan kemudian menceritakan semuanya kepada orang-orang sekampungnya.

Yohanes 4:28-30 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.

Jika berbicara mengenai terkesan kepada Tuhan, maka sebenarnya paling tidak ada 3 hal yang membuat manusia seharusnya bisa terkesan oleh Tuhan , yaitu pengorbanan-Nya, kasih-Nya dan kesetiaan-Nya.

Pengorbanan Tuhan Untuk Manusia 

Pengorbanan Tuhan seharusnya menjadi sesuatu yang sangat berkesan bagi manusia. Betapa tidak, Kristus telah mati untuk kita orang berdosa. Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa. Sungguh hal yang sangat luar biasa bila kita merenungkan pengorbanan Tuhan. 

Bisa saja Tuhan memilih untuk membinasakan manusia berdosa tanpa perlu berkorban bagi manusia. Namun karena kasih Tuhan yang begitu besar kepada manusia, maka Tuhan rela mengorbankan diri-Nya bagi keselamatan umat manusia. Kita yang adalah orang-orang durhaka yang layak dihukum, namun Tuhan justru rela mengorbankan diri-Nya bagi manusia seperti kita.

Roma 5:6-8 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati --.Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Kasih Tuhan Untuk Manusia 

Roma 8:31-32 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Kasih Tuhan bagi manusia tidak pernah setengah-setengah, Tuhan memberikan segalanya bagi manusia. Tuhan memberikan diri-Nya sendiri sebagai tebusan agar manusia dibebaskan dari hukuman karena dosa. Sungguh hal yang sangat luar biasa dan sehrusnya menjadikan manusia terkesan kepada Tuhan.

Kasih Tuhan adalah kasih yang abadi. Alkitab sendiri mencatat bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Apapun situasi dan kondisi hidup kita, Tuhan selalu mengasihi kita. 

Roma 8:35-39 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Kesetiaan Tuhan Kepada Manusia

Kesetiaan adalah karakter Tuhan atau kepribadian Tuhan itu sendiri. Sehingga Tuhan akan selalu dan akan tetap setia. Ia setia menanti kita, Ia setia mengasihi kita, Ia setia menyertai kita. Kesetiaan Tuhan adalah kesetiaan yang tidak terpengaruh kondisi manusia. Bahkan di saat manusia tidak setia, Tuhan tetap setia.

2 Timotius 2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.

Hal tersebut tentu tidaklah berarti manusia bisa melakukan segala sesuatu seenaknya sendiri. Tuhan memang akan tetap setia mengasihi, mananti, mengingatkan dan menyertai kita. Namun selalu ada konsekuensi dari setiap ketidaksetiaan kita sebagai manusia.

Hal yang luar biasa dan seharusnya berkesan bagi manusia adalah kesetiaan Tuhan itu sendiri yang tidak pernah luntur. Tidak seperti manusia yang mudah untuk berkhianat dan tidak setia. Coba saja kita diperhadapkan kepada teman atau pasangan yang tidak setia, tentu kebanyakan kita akan lebih memilih untuk juga meninggalkan mereka yang tidak setia.

Berbeda dengan Tuhan, yang tetap setia mengingatkan, menunggu dan mengasihi manusia sekalipun seringkali manusia itu tidak setia kepada Tuhan.

Mengalami Tuhan Secara Pribadi

Pengorbanan, kasih dan kesetiaan Tuhan merupakan hal-hal yang semsetinya sangat mudah membuat manusia berkesan kepada Tuhan. Namun pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Banyak orang yang menganggap remeh pengorbanan, kasih dan kesetiaan Tuhan.

Hal ini terjadi karena untuk menjadi terkesan kepada Tuhan, maka seseorang perlu mendengar, melihat dan mengalami Tuhan secara pribadi. Sehingga dengan pengalaman mereka secara pribadi, membuat mereka terkesan. 

Pada akhirnya mereka akan menjadi orang-orang yang selalu mengingat Tuhan dan akan terus terdorong untuk menceritakan pengalaman mereka bersama Tuhan kepada banyak orang seperti yang dilakukan perempuan Samaria yang berjumpa dengan Tuhan Yesus.

Jika orang terkagum dengan apa yang dilakukan oleh manusia, misalkan ada orang mau berkorban buat kita, mau memberikan segalanya dan mau setia menemani kita, kita tentu akan berusaha untuk membalas segala sesuatu yang telah dilakukan orang tersebut. Terlebih oleh apa yang dilakukan Tuhan, dan kekaguman itu harus kita miliki setiap hari dan setiap waktu.

Orang yang terkagum oleh Tuhan akan berusaha hidup berkenan di hadapan Tuhan karena Tuhan telah berkorban dan telah menebus kita dengan harga lunas. Mereka akan bisa mengucap syukur dengan hidupnya karena apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah wujud kasih Tuhan asal kita tetap hidup dalam iman kepada Tuhan. Serta orang yang terkagum kepada Tuhan akan menjadi orang yang setia kepada Tuhan karena Ia lebih dahulu setia kepada kita

Orang yang terkesan oleh Tuhan akan senantiasa tersenyum kagum kepada Tuhan dan akan berusaha membuat Tuhan tersenyum. Kekaguman kepada Tuhan harus diekspresikan setiap hari. Selamat merenungkan, Tuhan Yesus memberkati..

Posting Komentar untuk "Manusia Yang Terkesan Kepada Tuhan"